Bapanas Impor Gula Mentah: Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Ramadhan 2025
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berencana impor 200 ribu ton gula kristal mentah untuk cadangan pemerintah guna mengantisipasi kenaikan harga gula menjelang Ramadhan dan Lebaran 2025, tanpa mengganggu petani lokal.
Jakarta, 14 Februari 2025 - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan rencana impor gula kristal mentah (GKM) untuk memperkuat cadangan pangan pemerintah (CPP). Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap potensi kenaikan harga gula konsumsi menjelang Ramadhan dan Lebaran 2025.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa impor GKM bertujuan meningkatkan CPP dan menstabilkan harga, terutama karena harga gula mulai naik dan berkontribusi terhadap inflasi sebesar 1,4 persen. Importasi ini dijamin tidak akan merugikan petani lokal, khususnya saat masa panen.
Mengantisipasi Kenaikan Harga Gula
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga gula pasir. Pada minggu ketiga Januari 2025, tercatat 118 kabupaten/kota, meningkat menjadi 153 kabupaten/kota pada minggu kelima Januari. Kenaikan ini menjadi perhatian serius pemerintah.
Arief menegaskan bahwa impor GKM bukan karena kekurangan produksi dalam negeri. Stok gula nasional masih cukup untuk 4-5 bulan ke depan. Namun, pemerintah tetap perlu mengambil langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan gula di pasaran.
Per 12 Februari 2025, stok CPP gula pasir mencapai 34 ribu ton; 22 ribu ton dikelola ID FOOD dan 12 ribu ton oleh Perum Bulog. Dibandingkan dengan rata-rata kebutuhan konsumsi bulanan 235 ribu ton, stok CPP hanya mencukupi sekitar 14,47 persen.
Strategi Impor dan Jaminan Harga Petani
Rencana impor GKM sebanyak 200 ribu ton akan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun 2025. Arief menekankan pentingnya menjaga harga gula tetap stabil di tingkat petani, yang akan memasuki masa panen raya pada April, Mei, dan Juni 2025. Impor GKM direncanakan bertepatan dengan masa giling tebu, sehingga diharapkan harga GKM yang lebih murah dapat menekan biaya produksi.
Proyeksi Bapanas menunjukkan peningkatan kebutuhan konsumsi gula pada Maret 2025 (251.800 ton) seiring dengan bulan Ramadhan. Produksi GKP dalam negeri diprediksi meningkat mulai Mei 2025, mencapai puncaknya pada Agustus (621 ribu ton). Total kebutuhan konsumsi tahunan diperkirakan mencapai 2,841 juta ton.
Harga Gula Internasional dan Peran BUMN
Arief menjelaskan bahwa rencana impor 200 ribu ton GKM masih di bawah kebutuhan konsumsi bulanan. Pertimbangan lain meliputi harga gula dunia dan nilai tukar mata uang. Pemerintah akan memastikan ketersediaan cadangan pangan yang dikelola BUMN untuk intervensi pasar jika diperlukan.
Data Food Price Index dari FAO menunjukkan penurunan harga gula internasional pada Januari 2025 sebesar 6,8 persen (menjadi 111,2) dibandingkan Desember 2024 (119,3), dan penurunan 18,5 persen dibandingkan Januari 2024 (136,4).
Bapanas akan berkoordinasi dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk membahas lebih lanjut rencana impor ini. Meskipun stok gula saat ini cukup, pemerintah perlu memastikan ketersediaan cadangan yang memadai untuk intervensi pasar guna menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan gula bagi masyarakat.