BGN Latih 3.300 Pekerja Dapur Sehat di Sumsel untuk Program Makan Bergizi Gratis
Badan Gizi Nasional (BGN) melatih 3.300 pekerja dapur sehat di Sumatera Selatan untuk memastikan penyediaan makanan bergizi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), demi kesehatan anak Indonesia.
Badan Gizi Nasional (BGN) telah melatih sebanyak 3.300 pekerja dapur sehat atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumatera Selatan. Pelatihan ini terkait dengan penyediaan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak sekolah. Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini dilaksanakan di lima lokasi di Kota Palembang dan diikuti oleh pekerja dari 67 SPPG yang telah beroperasi di Sumsel sejak Januari hingga Mei 2025. Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk memastikan kualitas, keamanan, dan higienitas makanan yang disajikan dalam program MBG.
Direktur Deputi Dialur Wilayah II BGN, Brigjen Pol Sony Sanjaya, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman mendalam tentang SOP (Standar Operasional Prosedur) yang harus dipatuhi oleh SPPG. Hal ini meliputi penyiapan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, hingga pendistribusian ke sekolah-sekolah. "Bimtek ini sangat penting dilakukan untuk menyampaikan SOP yang harus dilakukan SPPG, baik dalam penyiapan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan maupun diantar ke sekolah. Bimtek di Sumsel kita lakukan untuk 67 SPPG atau untuk 3.300 orang yang bertugas di dapur untuk tahap awal ini," kata Brigjen Pol Sony Sanjaya.
Para narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan ini berasal dari berbagai instansi terkait, termasuk Dinas Pendidikan, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), akademisi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), dan Dinas Ketenagakerjaan. Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengolahan dan distribusi makanan, semuanya bertujuan untuk memastikan makanan yang disajikan aman, bergizi, dan sehat bagi anak-anak.
Pentingnya Pelatihan bagi Pekerja SPPG
Pelatihan ini tidak hanya menekankan pada aspek teknis pengolahan makanan, tetapi juga mencakup aspek kesehatan, keamanan, dan higienitas. Para pekerja SPPG diajarkan bagaimana menangani bahan makanan seperti daging ayam, ikan, sayur-sayuran, dan buah-buahan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti makanan yang tidak terjaga dengan baik, berbau, atau tercemar.
Brigjen Pol Sony Sanjaya menambahkan, "Penanganan daging ayam, ikan, sayur-sayuran, dan buah-buahan harus sesuai SOP. Mudah-mudahan dengan bimtek ini tidak ada lagi kasus-kasus jika bekerja sesuai SOP." Dengan pelatihan ini, diharapkan para pekerja SPPG dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih baik dan memastikan kualitas makanan yang disajikan selalu terjaga.
Lebih lanjut, pelatihan ini juga bertujuan untuk membekali para pekerja SPPG dengan pengetahuan yang cukup agar mereka dapat menjalankan tugas sebagai "pejuang pembangunan gizi anak-anak bangsa." Dengan demikian, program MBG dapat berjalan dengan optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi kesehatan anak-anak Indonesia.
Pemantauan dan Pengawasan Berkelanjutan
BGN tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga akan melakukan pemantauan dan pengawasan berkelanjutan terhadap 67 SPPG yang telah berdiri di Sumsel. Pemantauan ini akan dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk ahli gizi yang memantau kandungan gizi makanan, asisten lapangan yang memonitor kegiatan harian di dapur, dan inspektorat pemantauan dan pengawasan dari BGN sendiri.
Pengawasan ini mencakup seluruh proses, mulai dari pemilihan bahan makanan hingga proses pengolahan dan distribusi. Bahkan, sebelum SPPG didirikan, BGN telah memastikan kualitas air yang digunakan, baik dari sumur maupun PDAM, melalui uji laboratorium. "Termasuk inspektorat pemantauan dan pengawasan dari BGN untuk memastikan bahan makanan, pengolahan makanan, dan proses lainnya berjalan dengan baik dan sesuai SOP. Bahkan, sebelum SPPG didirikan, kita juga akan memastikan air yang dipakai apakah itu dari sumur atau PDAM sesuai ketentuan, ada uji laboratorium yang dilakukan," jelas Brigjen Pol Sony Sanjaya.
Dengan adanya pelatihan dan pengawasan yang ketat ini, diharapkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumatera Selatan dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan gizi anak-anak Indonesia. Kolaborasi berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah, ahli gizi, hingga pekerja SPPG, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Program MBG ini diharapkan dapat meningkatkan status gizi anak-anak di Sumsel dan berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Komitmen BGN dalam memberikan pelatihan dan pengawasan yang berkelanjutan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang sehat dan sejahtera.