BNPB Optimalkan Penanganan Banjir Bekasi: Pompa dan Modifikasi Cuaca Dikerahkan

BNPB kerahkan pompa air dan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk percepat penanganan banjir di Bekasi yang telah surut namun masih menyisakan genangan.

Banjir yang melanda Perumahan Sahara Indah Permai 3 di Desa Satria Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Selasa (3/3) lalu, mendapatkan penanganan percepatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala BNPB, Suharyanto, memimpin langsung upaya penanganan darurat dengan mengerahkan pompa penyedot air dan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Upaya ini dilakukan karena lokasi perumahan yang lebih rendah dari jalan utama menyebabkan genangan air sulit surut.

Penyebab utama genangan air yang masih bertahan di perumahan tersebut adalah letak geografisnya yang lebih rendah dari jalan utama, ditambah kendala pada saluran air. "Karena wilayah ini termasuk lebih rendah dari jalan, akan lama keringnya, maka dari itu kami datangkan bantuan pompa untuk membantu menyedot air supaya lebih cepat kering," jelas Suharyanto saat mengunjungi lokasi banjir. Meskipun memasuki hari keempat, genangan air masih setinggi 30 sentimeter di depan gapura perumahan.

Selain upaya penyedotan, BNPB juga mengoptimalkan OMC yang telah dimulai sejak Selasa (3/3). Suharyanto menyatakan bahwa OMC memberikan dampak positif, meskipun tidak mampu menghentikan hujan sepenuhnya. "Alhamdulillah OMC yang sudah dilakukan sejak Selasa hingga Sabtu berjalan baik, walaupun tidak bisa menghentikan hujan, tapi upaya ini bisa mengurangi curah hujan di beberapa wilayah," tambahnya. Langkah ini dinilai penting untuk mempercepat proses surutnya genangan air dan mencegah banjir susulan.

BNPB telah mengerahkan sejumlah pompa untuk mempercepat proses penyedotan air di Perumahan Sahara Indah Permai 3. Langkah ini dinilai efektif untuk mengatasi genangan air yang masih tersisa di area perumahan. Proses penyedotan air dilakukan secara intensif untuk memastikan genangan air cepat surut dan meminimalisir dampak banjir terhadap warga.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) juga menjadi bagian penting dari strategi percepatan penanganan banjir. OMC yang dilakukan sejak awal kejadian banjir terbukti efektif mengurangi intensitas hujan di beberapa wilayah. Meskipun hujan masih terjadi, OMC membantu mengurangi curah hujan sehingga mempercepat proses surutnya air.

Suharyanto menekankan pentingnya OMC terpadu yang akan dilaksanakan pada tanggal 10-20 Maret. OMC terpadu ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap potensi hujan lebat yang diprediksi akan terjadi pada periode tersebut. "Pada tanggal 10-20 Maret ini diprediksi akan terjadi hujan yang lebih lebat lagi, semoga dengan upaya OMC terpadu ini dapat mereduksi curah hujan di berbagai wilayah dengan harapan tidak terjadi banjir susulan yang lebih besar," ujar Suharyanto.

Di tengah upaya percepatan penanganan banjir, BNPB juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Salah satu imbauan penting adalah mematikan aliran listrik saat terjadi banjir. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir risiko sengatan listrik akibat arus pendek atau korsleting yang sering terjadi saat banjir.

Langkah antisipasi ini sangat penting untuk melindungi keselamatan warga. Dengan mematikan aliran listrik, risiko kecelakaan akibat sengatan listrik dapat diminimalisir. Warga juga diimbau untuk selalu memantau informasi terkini terkait perkembangan cuaca dan kondisi banjir.

Penanganan banjir di Bekasi melibatkan berbagai pihak, termasuk BNPB, pemerintah daerah, dan warga setempat. Kerja sama dan koordinasi yang baik sangat penting untuk memastikan penanganan banjir yang efektif dan efisien. Upaya pencegahan dan mitigasi bencana juga perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang.

Dengan adanya upaya percepatan penanganan banjir yang dilakukan oleh BNPB, diharapkan genangan air di Perumahan Sahara Indah Permai 3 dan wilayah terdampak lainnya dapat segera surut. Langkah-langkah yang telah diambil menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani bencana banjir dan melindungi keselamatan warganya.