Data dan Fakta Kunci Pembangunan Desa, Kata Wamendes
Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria menekankan pentingnya data dan fakta lapangan sebagai kunci utama pembangunan desa menuju Indonesia maju.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDT), Ahmad Riza Patria, baru-baru ini menegaskan pentingnya peran data dan fakta lapangan dalam pembangunan desa. Pernyataan tersebut disampaikan saat beliau menghadiri Festival Bangun Desa dan Kirab 1.000 Tenong di Desa Sirukun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Rabu (14/5). Ariza, sapaan akrab Wamendes, menekankan bahwa pembangunan desa ke depannya harus berlandaskan data akurat dan kebutuhan riil masyarakat desa.
Menurut Wamendes, dengan mengandalkan data dan fakta lapangan, pemerintah pusat, daerah, hingga tingkat desa dapat menyusun strategi pembangunan yang lebih terukur dan efektif. Hal ini akan berdampak pada percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. "Kita harus berjuang menggunakan data dan fakta yang ada di lapangan, yang ada di lingkungan, sehingga program-program yang kita jalankan terukur, lebih objektif dan percepatan pembangunan dapat segera terlaksana," tegas Ariza.
Wamendes juga mengajak para kepala desa untuk aktif berkolaborasi dengan masyarakat dalam mengelola data desa. Pemanfaatan data desa yang optimal, menurutnya, sangat penting untuk mewujudkan visi pembangunan desa yang maju dan mandiri. Ariza mengapresiasi partisipasi aktif warga Desa Sirukun dalam pembangunan desa dan mendorong semangat gotong royong untuk mencapai tujuan bersama. "Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi," serunya.
Pentingnya Kolaborasi dan Data Desa
Wamendes Ariza menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam pembangunan. Kolaborasi ini, menurutnya, merupakan kunci untuk menyatukan visi dan mencapai tujuan bersama, yaitu terwujudnya desa yang maju dan mandiri. Beliau juga menyoroti pentingnya pemahaman dan penggunaan data desa yang efektif dan efisien.
Lebih lanjut, Wamendes menjelaskan bahwa desa mandiri didefinisikan sebagai desa yang memiliki perekonomian yang kuat, pelayanan dasar yang handal, dan mampu mengelola sumber daya secara mandiri. Keberhasilan pembangunan desa, menurutnya, sangat bergantung pada kerja sama yang erat antara kepala desa, pemerintah kabupaten, dan Kementerian Desa PDT.
Meskipun masih banyak desa di Kabupaten Banjarnegara yang berstatus berkembang, Wamendes optimistis bahwa dengan sinergi dan kerja keras bersama, desa-desa tersebut dapat berkembang lebih pesat menuju kemandirian. "Tugas kita bersama berusaha dan berjuang bersama dengan penuh gotong royong dan kebersamaan dan persaudaraan untuk memastikan agar desa kita yang sekarang berkembang menjadi maju menjadi desa maju dan menjadi desa mandiri. Desa mandiri adalah desa yang kuat secara ekonomi dan berdiri di atas kaki sendiri," pungkas Wamendes Ariza.
Langkah Konkret Pembangunan Desa Berbasis Data
Untuk mencapai tujuan pembangunan desa yang maju dan mandiri, Wamendes menyarankan beberapa langkah konkret. Pertama, pengumpulan data lapangan yang akurat dan komprehensif harus menjadi prioritas. Data ini harus mencerminkan kebutuhan riil masyarakat dan kondisi terkini di setiap desa.
Kedua, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) perlu dioptimalkan untuk pengolahan dan analisis data. Sistem data yang terintegrasi dan mudah diakses akan mempermudah perencanaan dan monitoring program pembangunan.
Ketiga, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa sangat penting. Pelatihan dan pembinaan bagi aparatur desa dalam mengelola data dan melaksanakan program pembangunan akan meningkatkan efektivitas pembangunan.
Keempat, pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa. Masyarakat perlu dilibatkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penggunaan dana desa agar pembangunan berjalan efektif dan tepat sasaran.
Dengan komitmen dan kerja keras dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, pembangunan desa yang berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Data dan fakta di lapangan akan menjadi kompas yang akan memandu langkah pembangunan menuju Indonesia yang lebih maju.
Kesimpulannya, pembangunan desa yang sukses membutuhkan data dan fakta lapangan yang akurat, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, serta pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.