Disdik Makassar Perbaiki Data Dapodik 16 SMP, Pastikan Siswa Terdaftar
Dinas Pendidikan Makassar berupaya menyelesaikan masalah 16 SMP yang belum terdaftar di Pusdatin Diknas dengan mendorong kelengkapan dokumen Dapodik siswa dan mencari solusi agar semua siswa tetap bisa bersekolah.
Masalah Data Dapodik di 16 SMP Makassar
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar sedang gencar menyelesaikan masalah kelengkapan data pokok pendidikan (Dapodik) di 16 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Data siswa dari sekolah-sekolah tersebut belum terdaftar di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Plh Kepala Disdik Makassar, Nielma Palamba, mengungkapkan hal ini pada Sabtu, 1 Januari 2024.
Upaya Disdik Makassar
Tim Disdik Makassar langsung berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencari solusi terbaik bagi para siswa yang datanya belum terinput. Mereka menjelaskan situasi kepada Pusdatin dan meminta kesempatan untuk melengkapi data siswa yang kurang. Pusdatin memberikan izin untuk memasukkan dokumen dan melengkapi data siswa berdasarkan nama dan alamat sesuai dengan sekolah masing-masing.
Kerja Sama Orang Tua dan Solusi Pemerintah
Untuk mempercepat proses, Disdik Makassar meminta kerja sama orang tua siswa untuk segera melengkapi dokumen anaknya melalui sekolah. Data Dapodik yang lengkap sangat penting untuk proses penerimaan siswa baru (PPDB) dan kelulusan siswa nantinya. Pemerintah pusat menawarkan solusi bagi siswa yang tidak lolos PPDB jalur zonasi atau non-zonasi.
Masalah Kelebihan Daya Tampung Kelas
Salah satu penyebab belum lengkapnya data Dapodik adalah kelebihan daya tampung di beberapa kelas. Beberapa sekolah menerima lebih dari 32 siswa per rombel (rombongan belajar), padahal idealnya hanya 32 siswa. Hal ini dilakukan sebagai solusi agar semua siswa dapat tetap bersekolah, meskipun mengakibatkan kepadatan siswa dalam satu kelas. Ke depannya, Disdik Makassar berharap agar masalah ini tidak terulang lagi.
Kesimpulan
Disdik Makassar aktif bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk memastikan data Dapodik 16 SMP tersebut lengkap. Mereka juga meminta bantuan orang tua siswa dan telah menemukan solusi untuk memastikan seluruh siswa tetap mendapatkan akses pendidikan. Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran berharga agar manajemen kelas dan pendataan siswa dapat lebih optimal ke depannya.