Disorda Jayawijaya Prioritaskan Tiga Bidang Pembinaan Olahraga di 2025
Dinas Olahraga dan Pemuda Jayawijaya fokus pada pembinaan olahraga, kepemudaan, dan kepramukaan di tahun 2025, kendati masih terkendala sarana dan prasarana yang minim.
Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menetapkan tiga bidang prioritas pembinaan untuk tahun 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Kepala Disorda Kabupaten Jayawijaya, Fatah Yassin, di Wamena pada Selasa, 4 Juli 2024. Tiga bidang tersebut adalah olahraga, kepemudaan, dan kepramukaan. Rencana ini telah tertuang dalam rencana kerja dinas dan telah dianggarkan.
Meskipun rencana tersebut telah disusun dan dianggarkan, Yassin mengakui masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satu kendala utama adalah minimnya sarana dan prasarana (sarpas) pendukung kegiatan olahraga dan kepemudaan di Kabupaten Jayawijaya. "Sarpas kepemudaan dan keolahragaan masih sangat minim di Kabupaten Jayawijaya, tetapi kami terus berkomitmen untuk meningkatkan ketiga bidang itu," ujarnya.
Minimnya sarpas berdampak signifikan pada pembinaan atlet. Banyak Pengurus Kabupaten (Pengkab) cabang olahraga (cabor) yang telah habis masa jabatannya enggan memperpanjang karena kesulitan dalam pembinaan akibat kurangnya fasilitas. "Ini juga salah satu penghambat pembinaan olahraga di sini," kata Yassin. Kondisi ini menyebabkan atlet berprestasi lebih banyak dibina di luar Kabupaten Jayawijaya.
Kendala Pembinaan Olahraga di Jayawijaya
Salah satu contoh nyata minimnya sarpas adalah kurangnya lintasan lari yang memenuhi standar nasional maupun internasional. "Biasanya pembinaan olahraga lari jarak jauhnya di jalan raya dan ini sebenarnya tidak memenuhi standar dan membahayakan keselamatan mereka," jelas Yassin. Selain itu, kekurangan pelatih dan wasit bersertifikasi juga menjadi penghambat. "Kalau mau jujur anak-anak Jayawijaya yang berprestasi itu mereka tidak dibina di sini melainkan dari luar karena kekurangan sarpas itu," tambahnya.
Lebih lanjut, Yassin menjelaskan bahwa pemerintah daerah secara bertahap berupaya membangun fasilitas olahraga. Sebagai contoh, pembangunan Stadion Pendidikan dan Gor Wamena sedang dilakukan oleh pemerintah provinsi. "Kami contohkan Stadion Pendidikan dan Gor Wamena sementara dibangun oleh pemerintah provinsi, nanti kemudian kami akan menerima manfaat dari pembangunan itu untuk pembinaan olahraga berkelanjutan ke depan," ujarnya. Pembangunan Gor Wamena sendiri awalnya dianggarkan sebesar Rp26 miliar oleh Pemkab Jayawijaya, namun karena kekurangan anggaran, pembangunannya dilanjutkan dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.
Prioritas Pembinaan Kepemudaan dan Kepramukaan
Selain olahraga, Disorda Jayawijaya juga memprioritaskan pembinaan kepemudaan dan kepramukaan. Meskipun detail program belum dijelaskan secara rinci, komitmen untuk meningkatkan ketiga bidang ini menunjukkan upaya terpadu dalam pengembangan sumber daya manusia di Jayawijaya. Pembinaan kepemudaan dan kepramukaan diharapkan dapat berjalan beriringan dengan pembinaan olahraga untuk menciptakan generasi muda yang sehat, aktif, dan berkarakter.
Dengan adanya pembangunan infrastruktur olahraga yang sedang berlangsung dan komitmen Disorda Jayawijaya, diharapkan pembinaan olahraga, kepemudaan, dan kepramukaan di Kabupaten Jayawijaya dapat berjalan lebih efektif dan menghasilkan prestasi yang membanggakan di masa mendatang. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini.
Ke depannya, perlu adanya evaluasi berkala dan monitoring yang ketat terhadap pelaksanaan program pembinaan ini agar hasilnya sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Transparansi dalam pengelolaan anggaran juga sangat penting untuk memastikan penggunaan dana yang efektif dan efisien.
Kesimpulan
Program prioritas Disorda Jayawijaya tahun 2025 menandai langkah penting dalam pengembangan sektor olahraga, kepemudaan, dan kepramukaan di Kabupaten Jayawijaya. Meskipun masih menghadapi berbagai tantangan, komitmen pemerintah daerah dan dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat mengatasi kendala yang ada dan mewujudkan cita-cita untuk mencetak atlet dan generasi muda Jayawijaya yang berprestasi.