DPR RI: Parlemen OKI Antusias Sambut Prabowo di Konferensi PUIC 2025
Delegasi parlemen OKI menyambut baik kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi PUIC 2025 di Jakarta, menunjukkan optimisme terhadap kerja sama antar negara anggota OKI.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana Roba, menyampaikan kabar baik mengenai Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) 2025 yang diselenggarakan di Jakarta. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi tersebut disambut antusias oleh delegasi parlemen negara-negara anggota OKI. Konferensi yang dihadiri oleh 444 delegasi dari 38 negara ini menandai momentum penting bagi kerja sama antar parlemen di dunia Islam.
Irine menjelaskan bahwa Presiden Prabowo dijadwalkan hadir pada Rabu malam di kompleks parlemen. Kehadiran beliau, menurut Irine, sangat dinantikan dan dihormati oleh seluruh delegasi. Hal ini menunjukkan tingginya apresiasi terhadap peran Indonesia dalam organisasi internasional dan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama antar negara OKI.
Lebih lanjut, Irine menekankan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik. DPR RI berharap parlemen negara-negara OKI dapat bekerja sama erat dengan pemerintah masing-masing demi mencapai tujuan bersama. Konferensi PUIC 2025 sendiri mengangkat tema 'Good Governance' sebagai fokus utama pembahasan.
Sambutan Hangat dan Harapan Kolaborasi
Antusiasme delegasi parlemen OKI terhadap kehadiran Presiden Prabowo Subianto menunjukkan optimisme terhadap kerja sama yang lebih erat antar negara anggota OKI. Hal ini juga mencerminkan kepercayaan internasional terhadap kepemimpinan Indonesia di kancah global.
Konferensi PUIC 2025 diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dan komitmen konkret untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik di negara-negara OKI. Dengan populasi gabungan 25 persen dari total populasi dunia, negara-negara OKI memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan global yang berpengaruh.
Irine juga menyoroti pentingnya kerja sama dan kesatuan suara di antara negara-negara OKI untuk menunjukkan kekuatan dan daya saing di tingkat internasional. "Mengapa kita selama ini tidak dianggap cukup garang? Itu karena memang kita tidak menunjukkan bahwa kita kompak dan satu suara," tegasnya.
Konfirmasi Kehadiran Presiden Prabowo
Sebelumnya, Istana Kepresidenan telah mengonfirmasi kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam pembukaan Konferensi PUIC 2025. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyatakan bahwa Presiden Prabowo dijadwalkan hadir pada Rabu malam pukul 19.30 WIB.
Kehadiran Presiden Prabowo diharapkan dapat memberikan arahan dan semangat baru bagi kerja sama antar parlemen negara-negara OKI. Hal ini juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dan penggerak kerja sama di dunia Islam.
Konferensi PUIC 2025 menjadi ajang penting bagi negara-negara OKI untuk membahas berbagai isu global dan mencari solusi bersama. Dengan tema 'Good Governance', konferensi ini diharapkan dapat mendorong reformasi dan peningkatan tata kelola pemerintahan di negara-negara anggota.
Partisipasi aktif dari seluruh delegasi parlemen sangat penting untuk memastikan kesuksesan konferensi ini. Kerja sama dan komitmen bersama akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan konferensi dan mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi dunia.
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi PUIC 2025 menandai komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional dan menunjukkan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam membangun tatanan dunia yang lebih baik.