DPR Yakinkan Pasar Saham Tetap Tenang Usai IHSG Anjlok
Wakil Ketua DPR dan Komisi XI DPR mengunjungi BEI untuk menenangkan pasar dan meyakinkan investor setelah IHSG anjlok lebih dari 5 persen.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, beserta jajaran Komisi XI DPR RI mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 18 Maret 2023. Kunjungan ini dilakukan sebagai respon atas penurunan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai lebih dari 5 persen, mengakibatkan pembekuan sementara perdagangan. Tujuan utama kunjungan tersebut adalah untuk menenangkan pasar dan meyakinkan investor agar tetap tenang menghadapi situasi ini. Kunjungan ini juga merupakan bentuk dukungan DPR terhadap upaya pemerintah dalam menstabilkan pasar saham.
Dasco menjelaskan bahwa pembekuan otomatis IHSG akibat koreksi bukanlah hal yang baru. Hal serupa pernah terjadi sebelumnya, misalnya saat pandemi COVID-19. Ia menekankan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan keyakinan kepada pasar agar tetap tenang. "Menyikapi pembekuan otomatis akibat koreksi dari IHSG lima persen yang memang otomatis dan bukan kali ini saja, dan sudah pernah pada waktu COVID dan lain-lain. Kami pada hari ini melakukan kunjungan untuk men-support dan meyakinkan kepada pasar untuk tetap tenang," jelas Dasco.
Selain menenangkan pasar, kunjungan ini juga menunjukkan komitmen DPR dalam mendukung upaya pemerintah untuk memulihkan stabilitas pasar. DPR menyatakan kesiapannya untuk mendukung langkah-langkah yang dianggap perlu untuk mengembalikan stabilitas pasar dengan cepat. Hal ini disampaikan oleh Dasco dan juga Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun.
Dukungan Penuh Pemerintah untuk Stabilitas Pasar
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyampaikan senada dengan Dasco. Ia menegaskan bahwa kunjungan ke BEI bertujuan untuk meyakinkan pasar bahwa pemerintah siap mengambil langkah cepat dan tepat dalam menstabilkan pasar. "Kami ingin membangun kepercayaan kepada pasar bahwa kami memberikan dukungan penuh kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap policy-policy (kebijakan-kebijakan) yang mereka ambil terkait dengan situasi saat ini," ujar Misbakhun.
Misbakhun menambahkan, kunjungan tersebut juga untuk memastikan bahwa pasar mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan negara. "Ini dalam rangka meyakinkan pasar bahwa mereka di-backup penuh negara, di-backup penuh oleh pemerintah," tambahnya. Kunjungan ini dihadiri oleh sejumlah anggota Komisi XI DPR RI, termasuk Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro dan Mohamad Hekal, serta anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin dan Wihadi Wiyanto yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Para legislator tersebut disambut oleh Ketua Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI Iman Rachman, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, dan jajaran pimpinan BEI lainnya. Kunjungan ini menunjukkan sinergi antara DPR, pemerintah, dan otoritas terkait dalam menjaga stabilitas pasar keuangan Indonesia.
Pembekuan sementara perdagangan (trading halt) dilakukan oleh BEI pada pukul 11:19:31 WIB, dipicu oleh penurunan IHSG yang melebihi 5 persen. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG tercatat melemah 395,87 poin atau 6,12 persen ke posisi 6.076,08, sementara indeks LQ45 turun 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08.
Langkah-langkah Antisipasi Penurunan IHSG
Meskipun penurunan IHSG telah terjadi, kunjungan DPR ke BEI menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas pasar. Langkah-langkah yang akan diambil pemerintah untuk menstabilkan pasar masih perlu dipantau. Namun, kunjungan ini memberikan sinyal positif kepada investor dan pasar, menunjukkan bahwa pemerintah dan DPR siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi situasi ini. Kepercayaan investor merupakan faktor penting dalam menjaga stabilitas pasar saham.
Ke depan, penting bagi pemerintah dan otoritas terkait untuk terus memantau perkembangan pasar dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas. Transparansi dan komunikasi yang efektif juga sangat penting untuk menjaga kepercayaan investor. Dengan demikian, diharapkan pasar saham Indonesia dapat kembali pulih dan tumbuh secara berkelanjutan.
Kunjungan DPR ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Langkah-langkah yang diambil diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada investor, sehingga pasar saham dapat kembali stabil dan tumbuh positif.