LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Fakta Menarik: Pendapatan Daerah Bangka Tengah Turun 5,06 Persen, Ini Alasannya

Pendapatan Daerah Bangka Tengah pada APBD Perubahan 2025 diproyeksikan turun 5,06 persen. Apa dampak dan penyebab penurunan signifikan ini bagi pembangunan daerah?

Senin, 04 Agu 2025 21:12:00
konten ai
Pendapatan Daerah Bangka Tengah pada APBD Perubahan 2025 diproyeksikan turun 5,06 persen. Apa dampak dan penyebab penurunan signifikan ini bagi pembangunan daerah? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah menetapkan target pendapatan daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2025. Target baru ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan APBD murni sebelumnya.

Target pendapatan daerah kini ditetapkan sebesar Rp895,4 miliar, turun 5,06 persen dari target APBD murni yang semula Rp943,1 miliar. Penyesuaian ini disampaikan dalam rapat paripurna penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD 2025 di DPRD Bangka Tengah pada Senin.

Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda, menjelaskan bahwa penyesuaian target pendapatan ini dilakukan dengan mempertimbangkan efisiensi anggaran daerah. Selain itu, dinamika kebijakan fiskal nasional juga turut menjadi faktor utama di balik perubahan proyeksi pendapatan ini.

Advertisement

Rincian Penurunan Pendapatan Daerah Bangka Tengah

Penurunan target pendapatan daerah Bangka Tengah pada APBD Perubahan 2025 terjadi pada beberapa komponen utama. Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi salah satu sektor yang mengalami koreksi.

Target PAD dalam APBD Perubahan ditetapkan sebesar Rp147,9 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 4,68 persen dari target APBD murni yang sebelumnya mencapai Rp155,1 miliar.

Selain itu, pendapatan transfer juga mengalami penurunan yang cukup besar. Pendapatan dari transfer dipatok sebesar Rp747,5 miliar, turun 5,14 persen dari target sebelumnya yang mencapai Rp787,9 miliar.

Advertisement

Di sisi lain, penerimaan pembiayaan dianggarkan sebesar Rp22,6 miliar, yang bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) audited tahun 2024. Sementara itu, pengeluaran pembiayaan tercatat nihil, sehingga pembiayaan netto sebesar Rp22,6 miliar.

Defisit Anggaran dan Strategi Penanganan di Bangka Tengah

Berdasarkan perhitungan rencana pendapatan dan belanja yang telah disesuaikan, APBD Perubahan 2025 Kabupaten Bangka Tengah mengalami defisit. Defisit yang tercatat mencapai Rp30,7 miliar.

Wakil Bupati Efrianda menjelaskan bahwa defisit ini akan ditutup melalui pembiayaan netto sebesar Rp22,6 miliar. Namun, setelah penutupan tersebut, masih terdapat kekurangan sebesar Rp8,1 miliar.

Kekurangan anggaran sebesar Rp8,1 miliar tersebut akan ditutupi melalui dua strategi utama. Pemerintah daerah akan berupaya mendapatkan tambahan pendapatan atau melakukan rasionalisasi belanja. Rasionalisasi belanja akan dilakukan sesuai dengan skala prioritas pembangunan daerah.

Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan daerah tetap berjalan optimal. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap penatausahaan anggaran.

Pentingnya Perubahan APBD dalam Pengelolaan Keuangan Daerah

Efrianda menegaskan bahwa perubahan APBD merupakan bagian integral dari siklus pengelolaan keuangan daerah. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa penatausahaan keuangan berjalan optimal, transparan, dan akuntabel.

Perubahan anggaran juga harus selalu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini menjamin legalitas dan kepatuhan dalam setiap alokasi dan penggunaan dana publik.

Pada prinsipnya, perubahan APBD adalah penyempurnaan dan penyesuaian terhadap APBD tahun berjalan. Penyesuaian ini didasarkan pada capaian pendapatan, realisasi belanja, serta perubahan pada sisi pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang tidak terduga sebelumnya.

Dengan demikian, perubahan APBD memungkinkan pemerintah daerah untuk merespons dinamika ekonomi dan fiskal. Ini juga memastikan bahwa anggaran dapat dialokasikan secara efektif untuk kebutuhan prioritas masyarakat.

Berita Terbaru
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan
  • anggaran daerah
  • apbd bangka tengah
  • apbd perubahan 2025
  • bangka belitung
  • defisit anggaran
  • efisiensi anggaran
  • kebijakan fiskal
  • #keuangan daerah
  • konten ai
  • pemerintah daerah
  • pendapatan daerah bangka tengah
  • #planetantara
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.