FK UMPR dan Dinkes Kalteng Kolaborasi Berantas Tuberkulosis: Mahasiswa Terlibat Langsung!
Fakultas Kedokteran UMPR dan Dinas Kesehatan Kalteng berkolaborasi dalam program penanggulangan Tuberkulosis (TB) yang melibatkan mahasiswa secara langsung dalam penelitian dan pendampingan pasien.
Palangka Raya, 4 Maret 2024 - Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FK UMPR) dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Dinkes Kalteng) resmi menjalin kolaborasi untuk memberantas penyakit tuberkulosis (TB) di Kalimantan Tengah. Kolaborasi ini melibatkan mahasiswa FK UMPR secara aktif dalam berbagai aspek penanggulangan TB, mulai dari penelitian hingga pendampingan pasien di lapangan. Kerja sama ini diluncurkan melalui audiensi yang membahas implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam penanggulangan TB.
Dekan FK UMPR, Dr. Andi Army Nurdin, menjelaskan bahwa penanggulangan TB merupakan program unggulan FK UMPR. Fakultas berkomitmen menjadi pusat studi TB yang berkontribusi nyata dalam mengatasi penyakit ini di Kalimantan Tengah. "Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar secara akademis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat," ujar Dr. Andi.
Kolaborasi ini difokuskan pada pembentukan desa/kelurahan binaan sebagai pusat studi dan pembelajaran penanggulangan TB. Setiap mahasiswa akan mendampingi satu penderita TB untuk mendukung program TB nasional, termasuk penemuan kasus baru, efektivitas pengobatan, pencegahan resistensi obat, dan penelitian faktor risiko yang menghambat penanggulangan TB. Audiensi ini juga menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait.
Langkah Nyata Penanggulangan TB di Kalteng
Kepala Dinkes Kalteng, Suyuti Syamsul, menyambut baik kolaborasi ini. Beliau menekankan bahwa keterlibatan dunia pendidikan akan memperkuat keberhasilan program kesehatan di lapangan. "Keterlibatan FK UMPR dalam penelitian dan pendampingan pasien TB merupakan inovasi penting. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga menjadi bagian dari solusi nyata dalam pemberantasan TB," kata Suyuti.
Langkah awal kolaborasi ini meliputi identifikasi wilayah dengan prevalensi TB tinggi untuk dijadikan desa binaan. Tim akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan Puskesmas. Penyusunan instrumen penelitian dan pemantauan berbasis kohort juga akan dilakukan untuk mengukur efektivitas model intervensi yang diterapkan.
Suyuti berharap FK UMPR tidak hanya mencetak dokter yang kompeten, tetapi juga agen perubahan dalam penanggulangan TB. "Program-program yang dikembangkan diharapkan dapat terus berkontribusi dalam menekan angka kasus TB, tidak hanya di Kalimantan Tengah, tetapi juga secara nasional," tambahnya.
Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Sehat
Kolaborasi antara FK UMPR dan Dinkes Kalteng ini menandai langkah signifikan dalam penanggulangan TB di Kalimantan Tengah. Dengan melibatkan mahasiswa secara langsung, program ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penanggulangan TB dan menghasilkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat ini. Model pendampingan yang diterapkan juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pemberantasan TB.
Pendekatan yang komprehensif, yang menggabungkan aspek akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat, menjadi kunci keberhasilan program ini. Harapannya, kolaborasi ini akan menghasilkan dampak positif yang signifikan dalam menekan angka kasus TB di Kalimantan Tengah dan berkontribusi pada upaya nasional dalam memberantas penyakit ini.
Program ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor dalam mengatasi masalah kesehatan. Kerja sama antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan bersama, yaitu menciptakan masyarakat Kalimantan Tengah yang lebih sehat dan bebas dari penyakit TB.
Keberhasilan program ini akan diukur melalui berbagai indikator, termasuk penurunan angka kejadian TB, peningkatan cakupan pengobatan, dan peningkatan kualitas hidup penderita TB. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk mengevaluasi program dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.