Gubernur Kalteng Tinjau RSUD Doris Sylvanus, Pastikan Sarpras Pendidikan Dokter Spesialis Obgin Tercukupi
Gubernur Kalteng meninjau RSUD Doris Sylvanus untuk memastikan kesiapan sarana prasarana dalam mendukung program pendidikan dokter spesialis kandungan kerjasama UPR dan Unpad, guna menekan angka kematian ibu dan anak.
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, pada Kamis (13/3) meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus di Palangka Raya. Peninjauan ini bertujuan mengevaluasi kesiapan sarana dan prasarana (sarpras) rumah sakit untuk mendukung program pendidikan dokter spesialis, khususnya spesialis obstetri dan ginekologi (obgin) atau kandungan. Peninjauan dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemprov Kalteng dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak di daerah.
Universitas Palangka Raya (UPR) berencana membuka program studi (prodi) pendidikan dokter spesialis obgin. Kerjasama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) telah terjalin untuk mendukung program ini. Gubernur Agustiar Sabran menekankan pentingnya percepatan pembangunan program prioritas ini, "Karena ini sifatnya program-program prioritas pembangunan, maka kami bergerak cepat ya," ujarnya di Palangka Raya.
Pemprov Kalteng memberikan dukungan penuh terhadap program ini, baik dari segi penyediaan fasilitas maupun alokasi anggaran. Dukungan tersebut akan direalisasikan pada perubahan anggaran tahun ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kalimantan Tengah.
Evaluasi Sarana dan Prasarana RSUD Doris Sylvanus
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng, Suyuti, menjelaskan bahwa program pendidikan dokter spesialis obgin ini merupakan kerjasama empat pihak: Fakultas Kedokteran UPR, Unpad, RSUD Doris Sylvanus, dan RSUD Hasan Sadikin Bandung. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kurangnya ruangan pembelajaran yang memadai di RSUD Doris Sylvanus. "Yang memang menjadi kendala ruangan pembelajaran di tempat kami masih belum memenuhi, misalnya belum ada aula untuk kelas, diskusi, dan ruang jaga," ungkap Suyuti.
UPR memperkirakan membutuhkan sekitar Rp3 miliar untuk mendukung program ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai kerjasama pendidikan dengan Unpad dan renovasi aula di lantai lima RSUD Doris Sylvanus agar layak digunakan sebagai ruang pembelajaran. Rinciannya, Rp1 miliar dialokasikan untuk kerjasama dengan Unpad, dan Rp2 miliar untuk renovasi aula di RSUD Doris Sylvanus.
Renovasi aula ini sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar para dokter spesialis obgin. Fasilitas yang memadai akan meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan dokter spesialis yang kompeten. Dengan demikian, pelayanan kesehatan di Kalimantan Tengah diharapkan akan semakin meningkat.
Fokus pada Spesialis Kandungan untuk Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak
Rektor UPR, Salampak, menjelaskan alasan pemilihan spesialis kandungan sebagai fokus utama program ini. Ia menyatakan bahwa angka kematian ibu dan anak masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Pembukaan prodi spesialis obgin merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut di Kalimantan Tengah.
Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Unpad sebagai pengampu program ini diharapkan dapat menghasilkan dokter spesialis kandungan yang berkualitas dan siap melayani masyarakat Kalimantan Tengah. Program ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta menurunkan angka kematian ibu dan anak di daerah.
Dengan adanya dukungan penuh dari Pemprov Kalteng dan kerjasama antar berbagai pihak, diharapkan program pendidikan dokter spesialis obgin ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan dokter-dokter spesialis yang kompeten untuk melayani masyarakat Kalimantan Tengah. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.