Gubernur Malut Dorong Kesejahteraan Petani Kelapa Lewat Kunjungan ke PT Dewa Coco dan PT Nico
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, kunjungi PT Dewa Coco dan PT Nico untuk tingkatkan kesejahteraan petani kelapa dan kemitraan dengan industri pengolahan kelapa.
Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Laos, melakukan kunjungan kerja ke PT Dewa Coco di Kabupaten Halmahera Barat pada tanggal 12 April. Kunjungan ini bertujuan untuk mendukung industri kelapa di Maluku Utara, memperkuat kemitraan dengan perusahaan pengolahan kelapa, dan meningkatkan kesejahteraan para petani kelapa. Kunjungan tersebut juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam memajukan sektor pertanian di Maluku Utara.
Dalam kunjungannya, Gubernur Sherly Laos didampingi oleh Bupati Halbar James Uang, Sekretaris Daerah Halbar, Forkopimda Halbar, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malut Abubakar Abdullah, dan Asisten III Asrul Gailea. Rombongan disambut oleh Direktur Utama PT Dewa Coco, Arthur Pellupessy, Direktur Keuangan Steven Lim, dan Kapolsek Halbar Iptu Resly Awa. Mereka kemudian diajak meninjau langsung proses produksi di pabrik PT Dewa Coco.
Selama kunjungan, Gubernur menanyakan sejumlah hal teknis dan strategis terkait tata kelola perusahaan serta perkembangan industri kelapa di Maluku Utara. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap pengelolaan industri kelapa yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Penguatan Kemitraan dan Kesejahteraan Petani
Kunjungan Gubernur Sherly Laos ke PT Dewa Coco merupakan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya ke PT Natural Indococonut Organik (Nico) di Halmahera Utara. Di PT Nico, Gubernur juga menekankan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan petani kelapa. "Saya harapkan para investor yang menanamkan investasi di Halut, seperti PT Nico, beri perhatian ke petani kelapa," kata Gubernur Sherly Laos.
Kunjungan ke PT Nico bertujuan untuk melihat langsung potensi sumber daya alam kelapa yang melimpah di Halmahera Utara dan bagaimana perusahaan tersebut berkontribusi terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Gubernur didampingi oleh Wakil Gubernur Malut, Sarbin Sehe, dan disambut oleh GM PT Nico, Nanang Rasmadi.
Di PT Nico, Gubernur dan rombongan melakukan company tour untuk memahami sejarah dan proses produksi perusahaan. Selain itu, Gubernur juga menanyakan hal-hal teknis dan strategis terkait tata kelola perusahaan dan perkembangan industri kelapa. Pihak manajemen PT Nico bahkan memaparkan mengenai Standard Prosedur Operasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perusahaan, termasuk rencana penanggulangan darurat bencana.
Dukungan Pemerintah untuk Industri Kelapa
Kedua kunjungan ini menunjukkan komitmen nyata Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam mengembangkan industri kelapa. Dukungan ini tidak hanya berupa kunjungan lapangan, tetapi juga diharapkan berlanjut pada kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan kesejahteraan petani kelapa dan keberlanjutan industri pengolahan kelapa di Maluku Utara.
Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyadari pentingnya peran perusahaan-perusahaan pengolahan kelapa dalam meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dan membuka lapangan kerja. Oleh karena itu, kemitraan yang kuat antara pemerintah, perusahaan, dan petani kelapa sangatlah penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih baik antara pemerintah, perusahaan, dan petani kelapa dalam rangka meningkatkan produktivitas, kualitas, dan daya saing produk kelapa Maluku Utara di pasar nasional maupun internasional.
Langkah-langkah konkret yang akan diambil pemerintah pasca kunjungan ini masih perlu dikaji lebih lanjut. Namun, kunjungan ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di Maluku Utara dan mengembangkan industri kelapa secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Kunjungan Gubernur Maluku Utara ke PT Dewa Coco dan PT Nico menandai komitmen pemerintah dalam memajukan industri kelapa dan meningkatkan kesejahteraan petani. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kemitraan antara pemerintah, perusahaan, dan petani, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara.