Guru PAUD-SD: Garda Terdepan Tanamkan Nilai Empat Pilar di Generasi Muda
Sekjen MPR menekankan peran krusial guru PAUD dan SD dalam menanamkan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI kepada generasi muda Indonesia di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Jakarta, 9 Mei 2024 - Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, menekankan peran penting guru PAUD dan SD sebagai garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI kepada anak-anak Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam Forum Konsultasi Publik (FKP) di Garut, Jawa Barat, Jumat lalu, yang membahas metode penyebaran informasi tentang MPR RI kepada anak usia dini dan siswa sekolah dasar. Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan pendekatan terbaik dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi penerus bangsa.
Siti Fauziah, atau yang akrab disapa Titi, menyatakan, "Saya percaya bahwa para guru PAUD dan Sekolah Dasar adalah garda terdepan yang membentuk kepribadian anak bangsa. Di tangan bapak dan ibu guru ini lah nilai-nilai seperti kejujuran, gotong royong, dan cinta Tanah Air dikenalkan secara implementatif." Beliau meyakini bahwa menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak usia dini akan membentuk fondasi kuat bagi generasi muda yang cinta Tanah Air dan menjunjung tinggi semangat kebangsaan. Usia dini, menurutnya, merupakan periode emas perkembangan kognitif dan afektif anak, di mana apa yang tertanam akan menjadi fondasi kehidupan mereka di masa depan.
FKP tersebut difokuskan pada pencarian metode efektif untuk menyampaikan informasi tentang MPR dan Empat Pilar kepada anak-anak. Hal ini dianggap krusial mengingat generasi yang sedang tumbuh ini akan menjadi generasi emas Indonesia di tahun 2045, saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan. Mereka adalah generasi penerus bangsa dan calon pemimpin masa depan, yang harus menjadi kebanggaan Indonesia. Namun, tantangannya adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai tersebut di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang juga berpotensi mengikis nilai-nilai kebangsaan.
Metode Menanamkan Nilai Empat Pilar di Era Digital
Siti Fauziah mengakui bahwa anak-anak sekarang tumbuh dalam lingkungan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. "Sekarang ini anak-anak usia balita sudah pandai membuka laman TikTok di handphone," tuturnya. Kemajuan teknologi informasi memang memberikan akses pada informasi dan ilmu pengetahuan, tetapi di sisi lain, juga berpotensi memperkenalkan budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ke-Indonesiaan. Hal ini dapat merusak keadaban, sopan santun, bahkan mengikis nilai-nilai Pancasila.
Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai Empat Pilar harus dilakukan dengan metode yang tepat dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Forum Konsultasi Publik ini diharapkan dapat menghasilkan strategi efektif untuk menghadapi tantangan tersebut. Para peserta FKP, yang terdiri dari kepala sekolah dan guru PAUD serta SD di Garut, berdiskusi dan bertukar gagasan untuk menemukan pendekatan terbaik dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak didik mereka.
Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR, Anies Mayangsari Muninggar, memberikan penjelasan tentang kelembagaan MPR dan sosialisasi Empat Pilar. Beliau menekankan pentingnya pemahaman yang benar tentang kedudukan MPR dalam sistem ketatanegaraan pasca amandemen UUD. "Kalau pada waktu dulu kita mengatakan bahwa MPR adalah lembaga tertinggi negara, dan lembaga lainnya DPR, BPK, DPA, MA, adalah lembaga tinggi negara, maka setelah UUD diamandemen, MPR sejajar dengan lembaga lainnya, karena itu penyebutannya menjadi lembaga negara. Jadi bapak dan ibu guru jangan lagi menyebut MPR sebagai lembaga tertinggi negara," jelasnya.
Kerja Sama MPR dan Dinas Pendidikan Garut
FKP yang diselenggarakan MPR RI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut ini merupakan langkah nyata dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak usia dini. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara lembaga negara dan instansi pendidikan dalam membentuk generasi muda yang berkarakter dan cinta Tanah Air. Dengan pendekatan yang tepat dan kolaborasi yang kuat, diharapkan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI dapat tertanam kuat dalam diri generasi penerus bangsa, sehingga mereka dapat menjadi generasi emas Indonesia di masa depan.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen MPR RI dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda. Dengan melibatkan para guru PAUD dan SD sebagai garda terdepan, diharapkan penanaman nilai-nilai Empat Pilar dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan. Pentingnya peran guru dalam membentuk karakter anak bangsa tidak dapat dipandang sebelah mata, terutama di era digital yang penuh tantangan ini.
Kesimpulannya, peran guru PAUD dan SD sangat krusial dalam menanamkan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI. Dengan metode yang tepat dan kolaborasi yang baik antara MPR RI dan instansi pendidikan, diharapkan generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, cinta Tanah Air, dan siap menghadapi tantangan masa depan.