Indonesia-Hungaria Jajaki Kerja Sama Penempatan Pekerja Migran: Peluang 50 Ribu Pekerjaan!
Menteri Karding dan Dubes Hungaria bahas peluang kerja sama penempatan PMI di Hungaria, membuka kesempatan bagi 50 ribu pekerja Indonesia di tengah kebutuhan tenaga kerja asing di negara tersebut.
Jakarta, 12 Maret 2024 - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, melakukan pertemuan dengan Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Lilla Karsay, di Kantor P2MI Jakarta. Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) di Hungaria. Pertemuan ini menjawab pertanyaan apa yang dibahas (peluang kerja sama PMI), siapa yang terlibat (Menteri Karding dan Dubes Karsay), di mana pertemuan berlangsung (Kantor P2MI Jakarta), kapan pertemuan terjadi (12 Maret 2024), mengapa pertemuan penting (untuk membahas peluang kerja sama dan peningkatan pelindungan PMI), dan bagaimana upaya peningkatan kerja sama akan dilakukan (melalui perbaikan kualitas pelindungan dan peningkatan keterampilan PMI).
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Karding menekankan pentingnya perbaikan kualitas pelindungan dan peningkatan keterampilan para PMI. "Harus memperbaiki kualitas pelindungan terhadap pekerja migran. Yang kedua adalah harus meningkatkan keterampilan pekerja migran dengan tujuan untuk membuka ruang pekerjaan sekaligus upaya-upaya untuk memperoleh devisa negara," tegas Menteri Karding. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk memastikan kesejahteraan dan perlindungan PMI di luar negeri.
Kerja sama ini dinilai sangat potensial mengingat Hungaria membutuhkan sekitar 50.000 pekerja asing. Kementerian P2MI akan memastikan bahwa negara tujuan memiliki aturan yang baik terkait pelindungan dan jaminan bagi PMI sebelum kerja sama resmi terjalin. Keberhasilan penempatan PMI di Hungaria sebelumnya menjadi dasar optimisme dalam pengembangan kerja sama ini.
Peluang Kerja Sama dan Kebutuhan Tenaga Kerja Asing di Hungaria
Dubes Lilla Karsay mengungkapkan bahwa audiensi tersebut bertujuan untuk membahas peluang kerja sama penempatan PMI di Hungaria. Hungaria saat ini membutuhkan sekitar 50.000 pekerja asing. "Saya mengerti bahwa isu tentang pekerja tamu ini memang sangat penting mengingat kebutuhan dari Hungaria sendiri sekitar 50 ribu orang dan tahun lalu, pada 2022, kami sudah pernah audiensi dan bertemu dengan Kepala BP2MI untuk berbicara soal ini," jelas Dubes Lilla. Angka ini menunjukkan besarnya peluang bagi PMI untuk bekerja di Hungaria.
Awalnya, pengusaha Hungaria sempat khawatir dengan perbedaan budaya, khususnya perbedaan agama antara pekerja Muslim Indonesia dan penduduk Hungaria yang mayoritas non-Muslim. Namun, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa kekhawatiran tersebut terbukti tidak beralasan. "Jadi, awalnya mereka sangat worry karena perbedaan agama, karena pekerja Indonesia banyak Muslim dan di sana non Muslim," kata Dubes Lilla. "Tapi, ternyata semua baik-baik saja, para pekerja Indonesia adalah pekerja keras, dan bisa beradaptasi, dan sangat baik dan harmonis hubungannya dengan mereka. Jadi, apresiasi yang cukup tinggi dari para pengusaha di Hungaria,” tambahnya.
Keberhasilan adaptasi dan kinerja positif PMI di Hungaria menjadi bukti kemampuan dan profesionalisme mereka. Hal ini menjadi poin penting dalam mendorong perluasan kerja sama penempatan PMI ke negara tersebut. Pengalaman positif ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi PMI lainnya untuk bekerja di Hungaria.
Kriteria Kerja Sama dan Jaminan Perlindungan PMI
Menteri Karding menjelaskan kriteria yang harus dipenuhi Hungaria agar kerja sama penempatan PMI dapat terwujud. "Yang pertama adalah harus memiliki peraturan perundang-undangan tentang pekerja. Yang kedua harus memiliki konsep pelindungan yang baik terhadap pekerja, lalu yang ketiga adalah memberikan jaminan," jelasnya. Ketiga kriteria ini memastikan perlindungan dan kesejahteraan PMI selama bekerja di Hungaria.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan bahwa PMI bekerja dalam lingkungan yang aman dan terlindungi. Kerja sama ini akan difokuskan pada peningkatan kualitas pelindungan dan keterampilan PMI agar mereka siap bersaing di pasar kerja internasional. Dengan demikian, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara.
Apresiasi diberikan kepada Pemerintah Hungaria atas upaya menjalin kerja sama ini. "Kami juga mengapresiasi telah terjadi kerja sama dengan negara Hungaria, mudah-mudahan ke depan bisa kita tingkatkan," kata Menteri Karding. Hal ini menunjukkan optimisme terhadap perkembangan kerja sama ini di masa depan.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penempatan PMI di Hungaria dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia melalui devisa yang dihasilkan. Selain itu, kerja sama ini juga akan meningkatkan kualitas hidup PMI dan memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan karier di luar negeri.