Indonesia-Turki Perkuat Kerja Sama 14 Sektor Industri
Indonesia dan Turki resmi membentuk komite bersama untuk meningkatkan kolaborasi di 14 subsektor industri, ditandai dengan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MSP) pada 12 Februari 2024 di Bogor.
Kerja sama ekonomi Indonesia-Turki semakin erat. Kedua negara baru saja menandatangani sebuah kesepakatan penting yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi di berbagai sektor. Pada tanggal 12 Februari 2024 di Bogor, Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacir, menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MSP) untuk memperkuat kerja sama di 14 subsektor industri. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Recep Tayyip Erdoğan, menandakan betapa pentingnya kerja sama ini bagi kedua negara.
Kerja Sama di 14 Subsektor Industri
MSP ini mencakup berbagai sektor industri strategis, mulai dari teknologi baterai dan material hingga industri halal. Lebih detailnya, 14 sektor tersebut meliputi teknologi baterai dan material, bangunan dan teknologi konstruksi, kimia dan farmasi, elektronik dan permesinan industri, kendaraan listrik, pengembangan industri kecil menengah (IKM), industri berbasis agro, dan pengembangan kawasan industri. Selain itu, kerja sama juga akan menjangkau sektor maritim, teknologi dan alat kesehatan, industri logam, tekstil dan barang jadi, industri hijau, dan industri halal. Kerja sama juga akan mencakup area lain yang disepakati bersama oleh kedua negara.
Tujuan dari MSP ini sangat jelas: untuk meningkatkan investasi, mendorong inovasi, dan memperluas kerja sama di bidang industri. Hal ini mencakup kajian dan pengembangan bersama, proyek inovasi, pengembangan kapasitas, promosi, transfer teknologi, penggunaan teknologi utama dalam industri, dan berbagai kegiatan kerja sama lainnya yang saling menguntungkan. Dengan kata lain, ini adalah komitmen nyata untuk membangun kemitraan yang saling menguatkan.
Komite Bersama: Langkah Nyata Menuju Kolaborasi yang Lebih Kuat
Sebagai tindak lanjut dari MSP, Indonesia dan Turki akan membentuk sebuah komite bersama. Komite ini akan menjadi wadah untuk membahas rencana kerja, memonitor kemajuan, dan memastikan bahwa kerja sama berjalan dengan lancar dan efektif. Pembentukan komite ini merupakan bukti keseriusan kedua negara dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang tercantum dalam MSP.
Langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita ke Turki pada Juni 2024. Selama kunjungan tersebut, beliau bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki serta beberapa perusahaan manufaktur besar di Turki, seperti Beco, Arcelik, KOC Holding, dan Kordsa (Sabanci Holding). Pertemuan-pertemuan ini membuka jalan bagi investasi dan pembangunan pabrik di Indonesia oleh perusahaan-perusahaan Turki.
Potensi Besar Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Turki
Hubungan industri antara Indonesia dan Turki telah terjalin erat sejak lama. Hal ini terlihat dari total perdagangan nonmigas kedua negara yang mencapai 2 miliar dolar AS pada tahun 2023, meningkat sebesar 13,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan potensi besar yang masih dapat digali lebih dalam lagi. Selain itu, realisasi investasi Turki di Indonesia juga tercatat sebesar 42,7 miliar dolar AS pada tahun 2023.
Dengan adanya komite bersama ini, diharapkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Turki akan semakin meningkat. Kedua negara memiliki potensi besar untuk saling melengkapi dan memperkuat posisi masing-masing di pasar global. Komitmen bersama yang kuat ini akan membuka peluang yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat kedua negara.
Kesimpulannya, pembentukan komite bersama ini merupakan langkah strategis yang akan memperkuat kerja sama ekonomi Indonesia-Turki. Dengan cakupan 14 sektor industri dan komitmen yang kuat dari kedua negara, kerja sama ini diproyeksikan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia dan Turki.