Jatim Gelar Misi Dagang di Maluku, Jalin Kerja Sama Ekonomi di Tengah Tekanan Global
Pemprov Jatim melakukan misi dagang di Maluku untuk memperkuat kerja sama ekonomi antarwilayah dan membuka peluang pasar bagi pelaku usaha di tengah tantangan ekonomi global.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menggelar misi dagang dan gathering penguatan pasar daerah di Ambon, Maluku. Langkah ini diambil sebagai upaya mempererat kerja sama ekonomi antarwilayah, terutama di tengah tantangan kontraksi ekonomi global yang menekan perekonomian dunia. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin langsung misi dagang ini dan tiba di Bandara Internasional Pattimura pada Selasa pagi untuk kunjungan kerja selama dua hari.
Kunjungan kerja ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas ekonomi antara Jawa Timur dan Maluku. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Khofifah, “Alhamdulillah kami sudah tiba di Ambon. Saya bersama Kadis Perindag Pemprov Jatim, Insya Allah besok akan melaksanakan misi dagang antara Pemprov Jatim dan Maluku. Hari ini, nanti malam akan dimulai dengan kegiatan Gathering Penguatan Pasar Antar Daerah,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Surabaya. Misi dagang ini diharapkan dapat membuka peluang pasar baru bagi pelaku usaha di kedua provinsi tersebut.
Khofifah menekankan pentingnya misi dagang ini sebagai ikhtiar bersama dalam menghadapi kontraksi ekonomi global. Ia optimistis kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat, baik di Jawa Timur maupun Maluku. “Melalui misi dagang dan gathering penguatan pasar, kita bisa tingkatkan jejaring konektivitas Jatim dan Maluku. Ini menjadi ikhtiar bersama di saat banyak kontraksi ekonomi global. Selain itu, juga diharapkan dapat mendorong pelaku usaha lokal mendapatkan jejaring bisnis baru,” kata Khofifah.
Penguatan Jaringan Ekonomi Antarwilayah
Misi dagang ini merupakan upaya strategis Pemprov Jatim untuk memperluas pasar bagi produk-produk unggulan Jawa Timur di Maluku. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua daerah. Sebelum misi dagang utama, telah dilaksanakan pertemuan pra-misi dagang secara daring pada 17 April 2024, yang mempertemukan pelaku usaha dari Jawa Timur dan Maluku. Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan perangkat daerah, BUMD, dan asosiasi pelaku usaha.
Agenda misi dagang yang berlangsung pada Rabu (23/4) melibatkan sekitar 50 pelaku usaha dari Jawa Timur dan 100 pelaku usaha dari Maluku. Para pelaku usaha ini berasal dari berbagai kalangan, termasuk BUMD, asosiasi, serta pelaku UMKM binaan OPD setempat. Keikutsertaan pelaku UMKM diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat di tingkat akar rumput.
Khofifah berharap misi dagang ini dapat menjadi media untuk memperkuat hubungan dagang antara Jatim dan Maluku, serta membawa manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat. “Harapan kami, kegiatan ini bisa menjadi media untuk memperkuat hubungan dagang antara Jatim dan Maluku, serta membawa manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Sukses Misi Dagang Sebelumnya
Misi dagang serupa antara Jawa Timur dan Maluku pernah dilaksanakan pada 2 Desember 2021. Hasilnya cukup menggembirakan, dengan nilai komitmen transaksi mencapai Rp232,7 miliar dari total 49 transaksi dagang. Keberhasilan misi dagang sebelumnya menjadi modal berharga dan dorongan semangat untuk mencapai hasil yang lebih baik pada misi dagang kali ini.
Dengan mempertimbangkan keberhasilan sebelumnya, misi dagang tahun ini diharapkan dapat menghasilkan transaksi yang lebih besar dan memperkuat kerja sama ekonomi jangka panjang antara Jawa Timur dan Maluku. Pemprov Jatim optimistis misi dagang ini akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi kedua provinsi dan kesejahteraan masyarakatnya.
Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen Pemprov Jatim dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah di tengah tantangan ekonomi global. Dengan memperluas jaringan pasar dan meningkatkan kerja sama antarwilayah, diharapkan perekonomian Jawa Timur dan Maluku dapat semakin berkembang dan berdaya saing.
Diharapkan misi dagang ini tidak hanya berfokus pada transaksi ekonomi semata, tetapi juga pada pengembangan kapasitas dan peningkatan kualitas produk UMKM di kedua daerah. Dengan demikian, kerja sama ekonomi antarwilayah ini akan berdampak jangka panjang dan berkelanjutan.
Pemprov Jatim berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku usaha lokal dan mendorong pengembangan ekonomi daerah melalui berbagai program dan kegiatan, termasuk misi dagang antarwilayah seperti ini.