KAI Group Angkut 19 Juta Pemudik Selama Angkutan Lebaran 2025
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Group berhasil mengangkut 19.034.724 pemudik selama masa angkutan Lebaran 2025, membuktikan keberhasilan integrasi layanan perkeretaapian nasional.
Jakarta, 6 April 2025 - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Group mengumumkan keberhasilannya dalam melayani pemudik selama masa angkutan Lebaran 2025/1446 H. Selama periode 21 Maret hingga 4 April 2025, KAI Group telah mengangkut sebanyak 19.034.724 penumpang. Angka ini mencakup berbagai moda transportasi kereta api di Indonesia, menunjukkan peningkatan signifikan dalam konektivitas dan layanan transportasi publik.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa jumlah tersebut terdiri dari berbagai layanan kereta api. Rinciannya meliputi 3.097.168 pelanggan KA Jarak Jauh dan KA Lokal, 14.407.314 pelanggan Commuter Line dan KA Lokal lainnya, serta pelanggan dari LRT Sumsel, KAI Wisata, KAI Bandara, Whoosh, LRT Jabodebek, dan KA Makassar-Parepare. Keberhasilan ini mencerminkan peningkatan efisiensi dan integrasi layanan transportasi publik di Indonesia.
Anne Purba menambahkan bahwa tingginya angka penumpang menunjukkan keberhasilan integrasi layanan perkeretaapian nasional. KAI Group, bersama entitas anak dan afiliasinya, telah menyediakan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan, baik antar kota maupun dalam kota. Keandalan, ketepatan waktu, dan peningkatan fasilitas menjadi kunci utama dalam mencapai kepuasan pelanggan selama musim mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Integrasi Moda Transportasi dan Kepuasan Pelanggan
Suksesnya angkutan Lebaran 2025 oleh KAI Group tidak terlepas dari integrasi berbagai moda transportasi kereta api. Hal ini memberikan pilihan yang lebih beragam dan efisien bagi para pemudik. "Masyarakat kini semakin dimudahkan dalam melakukan perjalanan antarkota maupun perkotaan dengan konektivitas yang terintegrasi antarmoda," ujar Anne Purba. Integrasi ini terbukti efektif dalam menampung lonjakan jumlah penumpang selama periode mudik dan balik Lebaran.
KAI Group menyediakan total 59.129.350 tempat duduk dari berbagai jenis layanan kereta api. Sebagian besar, atau 98 persen, dialokasikan untuk kelas ekonomi. Hal ini menunjukkan komitmen KAI Group dalam menyediakan akses transportasi yang terjangkau bagi masyarakat luas. Layanan tersebut mencakup KA Lokal, Commuter Line, KA Perintis Makassar-Parepare, LRT Sumsel, KA Bandara, dan LRT Jabodebek.
KAI Group juga mencatat bahwa hingga 5 April 2025 pukul 07.00 WIB, sebanyak 4.131.904 tiket telah terjual, atau setara dengan 89,99 persen dari total kapasitas yang tersedia. Tingginya angka penjualan tiket ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan layanan kereta api selama musim Lebaran.
Kesiapan KAI dalam Menghadapi Arus Mudik dan Balik
KAI telah mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi lonjakan penumpang selama musim mudik dan balik Lebaran. Khusus KAI, sebanyak 4.591.510 tempat duduk telah disediakan untuk perjalanan antara 21 Maret dan 11 April 2025. Dari jumlah tersebut, 3.443.832 tempat duduk dialokasikan untuk KA Jarak Jauh, dan 1.147.678 untuk KA Lokal.
Meskipun tiket KA Jarak Jauh terjual melebihi kapasitas (102,21 persen), KAI berhasil melayani semua penumpang dengan baik. Sementara itu, tiket KA Lokal terjual sebanyak 611.929 tiket, atau 53,32 persen dari kapasitas yang disediakan. Kesiapan dan manajemen yang baik dari KAI Group menjadi kunci keberhasilan dalam melayani pemudik selama Lebaran 2025.
Keberhasilan KAI Group dalam mengangkut jutaan pemudik selama Lebaran 2025 menunjukkan peningkatan signifikan dalam layanan transportasi kereta api di Indonesia. Integrasi moda transportasi, peningkatan fasilitas, dan manajemen yang baik menjadi faktor kunci dalam mencapai keberhasilan ini. Hal ini menunjukkan komitmen KAI Group dalam memberikan layanan transportasi yang andal dan nyaman bagi masyarakat Indonesia.
Ke depan, diharapkan KAI Group dapat terus meningkatkan layanannya dan berinovasi untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi para penumpang. Integrasi antarmoda transportasi juga perlu terus ditingkatkan untuk memberikan kemudahan dan efisiensi bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan.