Banjir di Jambi: 10 Kelurahan Terendam, 105 Jiwa Terdampak
Intensitas hujan tinggi di Kota Jambi mengakibatkan banjir yang merendam 10 kelurahan di lima kecamatan, dengan 105 jiwa dari 31 KK terdampak, termasuk lansia, ibu hamil, dan balita.

Banjir melanda Kota Jambi akibat intensitas hujan tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi mencatat sebanyak 10 kelurahan di lima kecamatan terdampak banjir hingga Selasa (11/3). Bencana ini telah mengakibatkan 31 kepala keluarga (KK) atau 105 jiwa mengungsi, termasuk di dalamnya 15 lansia, satu ibu hamil, dan 15 balita. Dampak banjir juga mengakibatkan satu rumah warga roboh di Penyengat Rendah.
Kepala Dinas Damkartan Kota Jambi, Mustari, menyampaikan bahwa berdasarkan laporan yang diterima, empat kelurahan di Kecamatan Danau Teluk, dua kelurahan di Kecamatan Pelayanan, dua kelurahan di Kecamatan Jambi Timur, satu kelurahan di Kecamatan Telanaipura, dan satu kelurahan di Kecamatan Danau Sipin terendam banjir. "Saat ini ada enam KK yang mengungsi," ujar Mustari.
Kondisi Sungai Batanghari juga menjadi perhatian utama. Berdasarkan pantauan Damkartan menggunakan alat pengukur ketinggian air manual (AWLR), ketinggian air Sungai Batanghari mencapai 14,77 meter, naik 10 cm dari pengukuran sebelumnya. Kenaikan ini membuat status bencana banjir Sungai Batanghari kini berada pada siaga dua.
Dampak Banjir di Kota Jambi
Banjir yang melanda Kota Jambi telah menimbulkan dampak signifikan bagi warga yang terdampak. Selain kerugian materiil berupa kerusakan rumah dan harta benda, banjir juga menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan dan keselamatan warga, terutama lansia, ibu hamil, dan balita. Upaya evakuasi dan bantuan bagi warga terdampak terus dilakukan oleh pemerintah setempat.
Pemerintah Kota Jambi telah mengerahkan tim untuk membantu warga yang terdampak banjir. Bantuan yang diberikan meliputi evakuasi warga ke tempat yang lebih aman, penyediaan makanan dan minuman, serta layanan kesehatan. Selain itu, pemerintah juga sedang melakukan upaya untuk mengatasi penyebab banjir dan mencegah terjadinya banjir susulan.
Kondisi ini tentunya membutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Pentingnya kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tata kelola sungai juga menjadi fokus utama dalam penanganan banjir di Kota Jambi.
Kondisi Sungai Batanghari dan Status Siaga
Kenaikan ketinggian air Sungai Batanghari menjadi faktor utama penyebab banjir di Kota Jambi. Peningkatan ketinggian air hingga 14,77 meter dan status siaga dua menunjukkan tingkat bahaya yang cukup tinggi. Hal ini menuntut kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari seluruh pihak terkait.
Pemantauan kondisi Sungai Batanghari terus dilakukan oleh Damkartan Kota Jambi. Data ketinggian air secara berkala akan diinformasikan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah antisipasi yang diperlukan. Pemerintah juga akan terus melakukan upaya untuk mengendalikan debit air Sungai Batanghari agar tidak terjadi banjir susulan.
Sistem peringatan dini juga perlu ditingkatkan untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat. Hal ini penting agar masyarakat dapat segera melakukan evakuasi dan menyelamatkan diri jika terjadi peningkatan debit air Sungai Batanghari yang signifikan. Kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk mengurangi dampak bencana banjir di Kota Jambi.
Selain itu, upaya jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di Kota Jambi juga perlu dilakukan. Hal ini meliputi penataan ruang kota yang memperhatikan aspek lingkungan, pengelolaan sungai yang berkelanjutan, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Upaya Penanganan dan Pencegahan Banjir
- Evakuasi warga terdampak ke tempat aman
- Penyediaan makanan, minuman, dan layanan kesehatan
- Pemantauan kondisi Sungai Batanghari
- Peningkatan sistem peringatan dini
- Penataan ruang kota yang memperhatikan aspek lingkungan
- Pengelolaan sungai yang berkelanjutan
- Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan
Banjir di Kota Jambi menjadi pengingat penting akan perlunya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana yang komprehensif. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana banjir di masa mendatang. Upaya pencegahan dan penanganan banjir harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.