Kalsel Kembangkan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik untuk Tingkatkan Kualitas Hidup
Dinas PUPR Kalsel luncurkan program pengembangan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) untuk menangani peningkatan pencemaran air limbah domestik dan industri yang mengancam kesehatan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) tengah gencar mengembangkan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) yang aman, khususnya untuk mengolah air limbah domestik. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap peningkatan pencemaran air yang mengancam kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Inisiatif ini melibatkan sosialisasi dan kolaborasi dengan pemerintah kota/kabupaten di seluruh Kalsel.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kalsel, M. Yasin Thoyib, menjelaskan bahwa penanganan air limbah merupakan upaya krusial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota/kabupaten dalam menjalankan program ini. "Penanganan air limbah akan berjalan dengan baik jika setiap pihak menjalankan peran dengan baik," tegas Yasin.
Peningkatan jumlah penduduk di Kalsel berbanding lurus dengan peningkatan pencemaran air limbah, baik domestik maupun industri. Hal ini berdampak serius pada penurunan kualitas lingkungan, khususnya sumber air bersih seperti sungai dan air tanah yang menjadi sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Meningkatnya Pencemaran Air Limbah di Kalsel
Data yang ada menunjukkan peningkatan kualitas pencemaran air limbah domestik dan industri dari tahun ke tahun. Kondisi ini mengancam kualitas badan air penerima, termasuk sungai dan air tanah yang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat. Dampaknya, kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, menjadi terancam.
Menurut Yasin Thoyib, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat harus bahu-membahu dalam pengelolaan air limbah. Sistem pengelolaan yang sehat dan memenuhi standar kualitas air buangan sangat penting untuk dicapai. Hal ini memerlukan komitmen dan partisipasi aktif dari semua pihak.
Pemerintah berupaya untuk memastikan sistem pengolahan air limbah berjalan efektif dan efisien. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mensosialisasikan pentingnya pengelolaan air limbah kepada masyarakat.
Peran Aktif Masyarakat dalam Pengelolaan Limbah
Masyarakat juga diimbau untuk berperan aktif dalam pengelolaan limbah domestik. Salah satu bentuk partisipasi aktif adalah dengan membayar iuran pengolahan air limbah yang masuk ke septitank. Limbah tersebut kemudian diangkut oleh truk tangki IPLT menuju tempat pengolahan tinja terakhir.
Dengan membayar iuran, masyarakat secara langsung berkontribusi pada keberlangsungan program pengelolaan air limbah. Sistem ini diharapkan dapat mengurangi beban pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Program ini juga bertujuan untuk mengurangi beban pencemaran air limbah secara bertahap, baik dari limbah domestik maupun industri. Harapannya, kualitas lingkungan di Kalsel akan membaik dan kesehatan masyarakat terjaga.
Langkah-langkah yang dilakukan PUPR Kalsel dalam pengembangan IPLT antara lain:
- Sosialisasi kepada pemerintah kota/kabupaten se-Kalsel tentang manfaat dan rencana pengembangan IPLT.
- Pengembangan infrastruktur IPLT yang aman dan efisien.
- Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan air limbah.
- Kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah pusat dan swasta.
Dengan adanya program ini, diharapkan permasalahan air limbah di Kalsel dapat diatasi secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat dapat terus meningkat.
"Semoga ke depan permasalahan air limbah bisa kita kurangi secara bertahap dengan menurunkan air limbah domestik dan limbah industri," harap Yasin.