Keluarga: Pilar Utama Pembangunan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045
Wakil Menteri PPPA menekankan peran krusial keluarga dalam membangun karakter anak, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan program-program pemerintah.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menyatakan bahwa keluarga sebagai unit terkecil masyarakat memegang peranan penting dalam pembentukan karakter bangsa. Pernyataan ini disampaikan beliau saat kegiatan berbagi takjil di Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (16/3).
Dalam kegiatan tersebut, beliau juga menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari lingkungan keluarga. Tri Hita Karana, yang menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan, dianggap sebagai landasan kuat dalam membangun karakter yang kokoh.
Menurut Wakil Menteri, keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak untuk belajar nilai-nilai kehidupan. Pembentukan karakter anak sejak dini di lingkungan keluarga akan berdampak signifikan terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
Peran Keluarga dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Lebih lanjut, Oka menjelaskan bahwa nilai-nilai Tri Hita Karana sejalan dengan tujuan pembangunan nasional, khususnya tujuan keempat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Penerapan nilai-nilai ini diharapkan dapat berkontribusi pada terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
Beliau juga menambahkan bahwa kontribusi sosial sebagai manifestasi harmoni antar-umat beragama merupakan wujud gotong royong dan kepedulian sosial. Hal ini sejalan dengan ajaran dharma, yaitu melakukan tindakan nyata yang bermanfaat bagi orang lain dan meningkatkan kepekaan sosial terhadap kondisi lingkungan sekitar.
Sebagai upaya untuk mendukung hal tersebut, Kementerian PPPA terus berupaya meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui berbagai program pengembangan kependudukan dan keluarga. Salah satu contohnya adalah dukungan terhadap Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Program Kementerian PPPA untuk Penguatan Keluarga
Program MBG ini difokuskan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kelompok rentan, yang sangat penting untuk pengembangan keluarga secara menyeluruh. Kelompok sasaran program ini antara lain ibu hamil, ibu menyusui, anak usia prasekolah, dan balita yang belum masuk PAUD.
Selain itu, Kementerian PPPA juga memiliki lima program unggulan yang fokus pada pencegahan stunting, penyediaan layanan penitipan anak, keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak, konseling keluarga, dan pemberdayaan lanjut usia. Program-program ini dirancang untuk memberikan dukungan komprehensif bagi keluarga Indonesia.
Dengan demikian, upaya membangun karakter bangsa tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama, terutama keluarga sebagai unit terkecil masyarakat. Peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan sosial sejak dini sangat krusial dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Kementerian PPPA berkomitmen untuk terus mendukung dan memberdayakan keluarga Indonesia melalui berbagai program dan kebijakan yang inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Harapannya, dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga, cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud.