Kemdikbudristek Perkuat Ekosistem Riset Nasional Lewat Tiga Program Strategis
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) meluncurkan tiga program strategis untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Indonesia, meliputi pemberdayaan mahasiswa, peningkatan Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengumumkan tiga program strategis untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi nasional. Program-program ini diluncurkan sebagai upaya untuk mendorong riset dan pengabdian masyarakat yang lebih berdampak bagi kemajuan bangsa. Inisiatif ini diumumkan pada Jumat, 16 Mei 2024, di Jakarta.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto, menjelaskan bahwa program-program ini merupakan instrumen penting untuk mengarahkan riset dan pengabdian kepada masyarakat agar sesuai dengan kebutuhan bangsa. Hal ini sejalan dengan pencapaian target-target pembangunan nasional dan visi Indonesia Emas 2045. "Program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini berperan sebagai instrumen strategis untuk mengarahkan penelitian dan pengabdian agar lebih berdampak, sesuai dengan kebutuhan bangsa, serta mendukung pencapaian Astacita dan visi Indonesia Emas 2045," kata Mendikbudristek.
Mendikbudristek menekankan pentingnya peran tridharma perguruan tinggi, tidak hanya sebagai komitmen akademik, tetapi juga sebagai penggerak perubahan dan kemajuan bangsa. Beliau mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memanfaatkan program-program ini guna memperkuat kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam mendorong pengembangan riset dan inovasi di Indonesia.
Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM
Salah satu program unggulan adalah "Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM". Program ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam pembangunan sosial. Mahasiswa didorong untuk menjadi aktor perubahan dengan berkontribusi langsung dalam menyelesaikan masalah riil di masyarakat. Inisiatif ini merupakan terobosan Kemdikbudristek untuk memberdayakan potensi kepemimpinan dan kepedulian sosial mahasiswa.
Dengan program ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya fokus pada studi akademik, tetapi juga dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan mereka untuk memberikan solusi bagi permasalahan sosial. Hal ini sejalan dengan visi Kemdikbudristek untuk menciptakan pendidikan tinggi yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Program ini memberikan pelatihan dan pendampingan bagi mahasiswa dalam merancang dan melaksanakan program pemberdayaan masyarakat. Kemdikbudristek berharap program ini dapat menghasilkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk berbagai permasalahan sosial di Indonesia.
Peningkatan Ekosistem Riset dan Inovasi PUI-PT
Program kedua, "Peningkatan Ekosistem Riset dan Inovasi PUI-PT", difokuskan pada penguatan kapasitas kelembagaan Pusat Unggulan Iptek (PUI-PT) di perguruan tinggi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), sarana riset, tata kelola, dan kemitraan strategis PUI-PT.
Dengan penguatan tersebut, diharapkan PUI-PT dapat menjadi pusat inovasi nasional yang terhubung dengan kebutuhan industri, kebijakan publik, dan masyarakat. PUI-PT diharapkan mampu menghasilkan inovasi yang relevan dan berdampak bagi kemajuan bangsa.
Program ini mencakup berbagai kegiatan, seperti pelatihan, pendampingan, dan pemberian bantuan dana untuk pengembangan riset dan inovasi di PUI-PT. Kemdikbudristek berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan PUI-PT agar dapat berperan lebih besar dalam pembangunan nasional.
Program Kosabangsa 2025: Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat
Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) merupakan program unggulan ketiga yang bertujuan untuk menjawab tantangan pembangunan di wilayah tertinggal, daerah kemiskinan ekstrem, dan kawasan rawan bencana. Program ini menekankan kolaborasi antar perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Kosabangsa 2025 akan menargetkan daerah-daerah tersebut dengan fokus intervensi pada pengembangan ekonomi lokal, sistem pertanian berkelanjutan, kesehatan masyarakat berbasis komunitas, pendidikan adaptif, dan pemanfaatan teknologi tepat guna. Program ini dirancang untuk menciptakan solusi yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdikbudristek, Fauzan Adziman, menekankan pentingnya ketiga program ini sebagai motor transformasi yang berdampak luas dan terukur. "Kita tidak hanya ingin menghasilkan penelitian dan aktivitas pengabdian. Kita ingin melihat perubahan di desa, transformasi di sektor strategis, kemandirian komunitas, akses teknologi yang terbuka, dan produk riset yang bisa dikomersialisasi serta memberi nilai tambah bagi masyarakat," ujarnya.
Ketiga program ini merupakan manifestasi nyata visi "Diktisaintek Berdampak", di mana pendidikan tinggi berperan sebagai solusi bagi rakyat. Kemdikbudristek berkomitmen untuk mengawal riset dan pengabdian agar menjadi lokomotif perubahan sosial, ekonomi, dan ekosistem inovasi nasional. Dengan demikian, diharapkan riset dan inovasi dapat berkontribusi signifikan dalam pembangunan Indonesia.