Kemenag Luncurkan PRIMA: Program Magang untuk Tingkatkan Daya Saing Lulusan PTKI
Kementerian Agama meluncurkan program PRIMA, sebuah program magang dan pendampingan bagi mahasiswa PTKI untuk meningkatkan kesiapan mereka memasuki dunia kerja yang kompetitif.
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia meluncurkan program Professional Readiness Through Internship and Mentorship for Academics (PRIMA) guna membantu mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) memasuki dunia kerja. Program ini diresmikan di Jakarta pada Sabtu, 3 Mei 2024, menjawab tantangan kompleksitas dunia kerja saat ini dan keterbatasan lapangan pekerjaan.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menjelaskan bahwa inovasi menjadi kunci keberhasilan perguruan tinggi dalam mempersiapkan alumni yang siap kerja. "Dengan tantangan yang sangat kompleks maka dibutuhkan inovasi, bagaimana perguruan tinggi harus punya cara-cara yang inovatif, agar para alumni ini mendapatkan peluang pekerjaan," ujarnya. Beliau menekankan pentingnya kesiapan lulusan PTKI untuk menghadapi persaingan yang ketat di pasar kerja.
Tantangan tersebut diperparah dengan semakin terbatasnya lapangan kerja dan disrupsi teknologi, termasuk kecerdasan buatan, yang mengancam beberapa profesi. Oleh karena itu, program PRIMA hadir sebagai solusi konkrit dari pemerintah untuk menjembatani kesenjangan antara jumlah lulusan PTKI yang besar dengan perkembangan dunia kerja yang dinamis. "Lahirnya program yang digagas Direktorat Diktis ini harapannya menjadi jembatan, bahwa negara hadir untuk memberikan jembatan agar PTKI sadar betul akan kebutuhan, bagaimana mengafirmasi kebutuhan dunia kerja," tambah Suyitno.
Program PRIMA: Lebih dari Sekedar Magang
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Sahiron, menjelaskan bahwa PRIMA Magang PTKI bukan sekadar program magang biasa. Program ini dirancang dengan sistem pendampingan dan monitoring yang intensif. Mahasiswa akan mendapatkan bimbingan langsung dari para profesional, sehingga dapat mengintegrasikan teori akademik dengan praktik kerja nyata.
Dengan adanya pendampingan intensif ini, diharapkan lulusan PTKI tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang kuat, tetapi juga memiliki soft skill dan karakter yang tangguh. Mereka diharapkan mampu beradaptasi dengan cepat dan berkontribusi secara optimal di dunia kerja yang penuh tantangan. "Kita ingin lulusan PTKI tidak hanya kuat dalam keilmuan, tetapi juga tangguh secara karakter, trampil dalam praktek dan siap beradaptasi di tengah kompleksitas dunia nyata," tegas Sahiron.
Program ini juga bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja yang berharga sebelum lulus. Pengalaman ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka untuk bersaing dan berkontribusi di dunia profesional. Hal ini sejalan dengan upaya Kemenag untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi keagamaan Islam di Indonesia.
Dengan adanya program PRIMA, diharapkan para lulusan PTKI akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi peningkatan kualitas pendidikan tinggi keagamaan Islam di seluruh Indonesia.
Manfaat Program PRIMA bagi Mahasiswa PTKI
- Pengalaman Kerja Nyata: Mendapatkan pengalaman kerja langsung di berbagai sektor industri, yang akan meningkatkan daya saing.
- Pendampingan Profesional: Mendapatkan bimbingan dan arahan dari para profesional berpengalaman di bidangnya.
- Pengembangan Soft Skill: Meningkatkan kemampuan komunikasi, kerja sama tim, dan problem-solving.
- Integrasi Teori dan Praktik: Menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dalam situasi kerja nyata.
- Networking: Membangun jaringan profesional yang luas dan berharga untuk masa depan karier.
Program PRIMA Magang PTKI merupakan langkah strategis Kemenag dalam meningkatkan kualitas lulusan PTKI dan menjawab tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif. Semoga program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa PTKI di seluruh Indonesia. "Saya berharap semoga program ini dapat berjalan lancar, membawa manfaat yang besar, dan menjadi contoh peningkatan kualitas Pendidikan tinggi keagamaan Islam secara nasional, semoga Allah memberkahi setiap Langkah kita," tutup Sahiron.