Kemendikbudristek Rekrut Guru dan Kepala Sekolah untuk 200 Sekolah Rakyat
Kemendikbudristek akan merekrut guru, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah untuk 200 sekolah rakyat berasrama yang dicanangkan Presiden Jokowi, guna mendukung program pengentasan kemiskinan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan segera merekrut guru, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah untuk 200 sekolah rakyat berasrama. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Abdul Mu'ti, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu lalu. Rekrutmen ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mengumumkan rencana pembangunan 200 sekolah rakyat berasrama pada tahun 2025 untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Sekolah-sekolah ini dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, sebagai upaya memutus mata rantai kemiskinan. "Kami sudah putuskan juga untuk membangun tahun ini. Kita harap segera akan dimulai dibangun 200 sekolah rakyat berasrama. Untuk SD, SMP, SMA berasrama, dan ini sekolah berasrama ini diperuntukkan kaum yang kurang mampu khususnya," kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato Pengantar Sidang Kabinet Paripurna.
Proses rekrutmen guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan akan menggunakan skema Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Kemendikbudristek akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah-sekolah rakyat tersebut. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk memastikan anak-anak dari keluarga miskin memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan berkualitas.
Rekrutmen dan Kurikulum Sekolah Rakyat
Kemendikbudristek akan merekrut guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan untuk 200 sekolah rakyat. Rekrutmen ini akan dilakukan melalui jalur ASN dan P3K. Kementerian akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Selain rekrutmen, Kemendikbudristek juga tengah merancang kurikulum sekolah rakyat dengan pendekatan multi-entry multi-exit. Sistem ini memungkinkan siswa untuk masuk dan lulus kapan saja sesuai dengan kesiapan masing-masing, tanpa terikat tahun ajaran. "Mereka tidak harus memulai dari kelas yang sama, mungkin ada yang mulai dari kelas 1, ada yang mulai dari kelas 2, atau kelas 3," jelas Mendikbudristek.
Kurikulum yang diterapkan akan sama dengan sekolah formal, namun dengan pendekatan yang lebih fleksibel. Siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuan dan latar belakang pendidikan sebelumnya. Karena sistem asrama, kemungkinan ada siswa yang dapat menyelesaikan penguasaan materi lebih cepat daripada siswa lainnya.
Kemendikbudristek mendesain kurikulum yang fleksibel agar siswa dapat belajar sesuai kemampuan dan latar belakang pendidikan. Sistem multi-entry multi-exit memungkinkan siswa masuk dan lulus kapan saja.
Tujuan Pembangunan Sekolah Rakyat
Pembangunan 200 sekolah rakyat berasrama ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memutus mata rantai kemiskinan. Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pemberdayaan anak-anak dari keluarga kurang mampu, agar mereka tidak terjebak dalam siklus kemiskinan yang sama dengan orang tua mereka.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa anak-anak dari keluarga dengan pekerjaan sederhana, seperti pemulung, harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk maju. Sekolah rakyat berasrama diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang berkualitas dan menunjang masa depan mereka.
Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak dari keluarga miskin mendapatkan pendidikan yang layak dan kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Dengan adanya sekolah rakyat berasrama, diharapkan anak-anak tersebut dapat terbebas dari belenggu kemiskinan dan memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya.
Sekolah rakyat berasrama ini akan menyediakan fasilitas asrama sehingga siswa dari keluarga kurang mampu dapat fokus belajar tanpa memikirkan biaya hidup. Kurikulum yang diterapkan sama dengan sekolah formal, namun dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Kesimpulan
Rekrutmen guru dan tenaga kependidikan untuk 200 sekolah rakyat merupakan langkah strategis pemerintah dalam upaya meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan kurikulum yang fleksibel dan sistem multi-entry multi-exit, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup dan masa depan anak-anak Indonesia.