Kemnaker dan DMI Sepakat: Masjid, Pusat Produktivitas dan Keterampilan Masa Depan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) berkolaborasi meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia melalui program berbasis masjid, guna meningkatkan kompetensi dan daya saing bangsa.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) resmi menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia. Kerja sama ini menjadikan masjid sebagai pusat pengembangan keterampilan, tak hanya fokus pada aspek spiritual, tetapi juga pada peningkatan ekonomi dan kompetensi masyarakat. Penandatanganan dilakukan di Jakarta pada Minggu, 18 Mei 2024.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengungkapkan harapannya agar masjid dapat menjadi pusat pelatihan vokasi yang terintegrasi dengan teknologi digital. "Kalau boleh bermimpi, masjid-masjid besar kita nanti memiliki pusat pelatihan vokasi tentang future skill dan dipadukan dengan (pemanfaatan teknologi) digital, sehingga masjid dapat menjadi daya tarik," ujar Yassierli dalam keterangan resminya.
Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi rendahnya produktivitas tenaga kerja Indonesia dibandingkan negara ASEAN lainnya. Langkah ini juga sejalan dengan visi DMI untuk menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan umat secara menyeluruh, mencakup aspek spiritual, ekonomi, dan sosial.
Masjid sebagai Pusat Pelatihan Vokasi
Nota kesepahaman ini menandai langkah signifikan dalam memanfaatkan potensi masjid untuk pengembangan sumber daya manusia. Kemnaker dan DMI berkomitmen untuk mengembangkan program pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini dan masa depan. Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan hard skill, tetapi juga soft skill seperti integritas dan etika kerja.
Menurut Menaker Yassierli, program ini akan mencakup pelatihan dan pertukaran pengetahuan (sharing knowledge) terhadap keterampilan dan teknologi baru. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi ekonomi masyarakat dan berkontribusi pada kemajuan bangsa. Masjid tidak hanya akan menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pembelajaran dan pengembangan diri.
Program ini juga akan berfokus pada pengembangan future skills, yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan. Keterampilan ini meliputi kemampuan berpikir kritis, kreativitas, inovasi, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi.
Dengan adanya pelatihan vokasi berbasis masjid, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan daya saingnya di pasar kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia
Sekjen DMI, Rahmat Hidayat, menekankan pentingnya kerja sama ini dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia. Ia mengakui bahwa produktivitas tenaga kerja Indonesia masih menjadi tantangan besar yang perlu diatasi. "Karena itu penting kerja sama DMI dengan Kemnaker ini ditingkatkan kapasitas dan kualitasnya. Peran masjid selain masalah hard skill, tetapi juga bagaimana soft skill-nya bagus dan berintegritas," kata Rahmat.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas tenaga kerja Indonesia. Dengan meningkatkan kompetensi dan keterampilan, diharapkan produktivitas tenaga kerja Indonesia dapat meningkat dan mampu bersaing di tingkat regional maupun internasional.
Program ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran. Dengan demikian, program ini tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.
Melalui kolaborasi ini, Kemnaker dan DMI berharap dapat menciptakan generasi pekerja Indonesia yang produktif, kompeten, dan berintegritas, sehingga mampu berkontribusi pada pembangunan dan kemajuan bangsa.
Dengan menjadikan masjid sebagai pusat pelatihan vokasi, diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas, terutama di daerah-daerah yang memiliki akses terbatas pada pendidikan dan pelatihan formal. Program ini akan menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara menyeluruh.
Kesimpulan
Kolaborasi antara Kemnaker dan DMI ini menandai langkah inovatif dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia. Dengan menjadikan masjid sebagai pusat pelatihan vokasi, program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan daya saing bangsa, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dan organisasi keagamaan untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan Indonesia yang lebih maju.