Konstruksi Stasiun LRT Manggarai Mulai, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan
Proyek LRT Jakarta Fase 1B mencapai 44,015 persen, konstruksi Stasiun LRT Manggarai dimulai 27 Januari 2025, dan rekayasa lalu lintas di sekitar Jalan Sultan Agung akan diterapkan hingga 31 Agustus 2026.
Proyek pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B dari Velodrome menuju Manggarai terus berlanjut. Per 27 Januari 2025, progres pembangunan telah mencapai 44,015 persen, dan pembangunan Stasiun LRT Manggarai resmi dimulai. Lokasi stasiun ini sangat strategis, berada di persimpangan Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan. Hal ini menandai langkah signifikan dalam integrasi moda transportasi di kawasan Manggarai.
Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Ramdani Akbar, menjelaskan bahwa beberapa tahap konstruksi telah dikerjakan sejak Oktober 2023. Pekerjaan meliputi pengeboran 'pile' dan 'erection girder' di sepanjang Jalan Pramuka hingga Manggarai. Dimulainya konstruksi stasiun ini menandakan kemajuan pesat proyek LRT Jakarta.
Stasiun Manggarai dirancang sebagai pusat transportasi terpadu, terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lain seperti KRL Commuterline, Transjakarta, dan kereta bandara. Integrasi ini diharapkan mempermudah mobilitas warga Jakarta dan sekitarnya.
Namun, pembangunan stasiun ini berdampak pada lalu lintas di sekitarnya. Guna memastikan kelancaran arus lalu lintas selama proses konstruksi, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Kepolisian akan memberlakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Sultan Agung-Jalan Minangkabau mulai 27 Januari 2025 hingga 31 Agustus 2026.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengimbau masyarakat untuk menghindari ruas jalan tersebut dan mengikuti pengaturan lalu lintas yang telah ditetapkan. Petunjuk petugas di lapangan perlu diperhatikan, dan keselamatan berkendara harus selalu diutamakan.
Rekayasa lalu lintas yang diterapkan meliputi pengalihan arus lalu lintas dari berbagai arah menuju Jalan Sultan Agung dan Jalan Minangkabau. Detail pengalihan arus lalu lintas telah disusun sedemikian rupa untuk meminimalisir kemacetan. Pengguna jalan dihimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan petugas lalu lintas di lapangan. Perubahan jalur akan diberlakukan mulai 27 Januari 2025 sampai 31 Agustus 2026.
Proyek LRT Jakarta Fase 1B diharapkan selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam hal peningkatan aksesibilitas dan efisiensi transportasi publik. Namun, kerjasama dan kesadaran dari pengguna jalan sangat penting untuk kelancaran proses konstruksi dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul. Kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas dan arahan petugas sangatlah penting selama masa rekayasa lalu lintas berlangsung.
Dengan selesainya pembangunan LRT Manggarai, diharapkan integrasi transportasi publik di Jakarta semakin baik dan memberikan kemudahan bagi masyarakat. Kehadiran LRT ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi kemacetan dan polusi udara di kota Jakarta. Keberhasilan proyek ini bergantung pada kerjasama berbagai pihak, termasuk kontraktor, pemerintah, dan masyarakat.