Kotim Koordinasikan Juknis MBG Ramadhan dengan BGN: Pastikan Hak Anak Tetap Terpenuhi
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) terkait petunjuk teknis Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) selama Ramadhan, memastikan penyaluran tetap berjalan sesuai dengan kalender pendidikan.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, tengah berupaya memastikan kelancaran Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) selama bulan suci Ramadhan. Hal ini disampaikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kotim, Sanggul Lumban Gaol, di Sampit pada Senin, 3 Maret 2025. Koordinasi intensif dengan Badan Gizi Nasional (BGN) tengah dilakukan untuk menetapkan petunjuk teknis (juknis) yang tepat selama bulan puasa.
"MBG tetap jalan, karena itu hak anak-anak sekolah. Tetapi, untuk juknisnya masih kami koordinasikan dengan Badan Gizi Nasional (BGN)," jelas Sanggul Lumban Gaol. Pernyataan ini menegaskan komitmen Kotim untuk tetap memberikan akses makanan bergizi bagi para pelajar, meskipun terdapat penyesuaian selama Ramadhan.
Koordinasi dengan BGN difokuskan pada penyesuaian jadwal penyaluran MBG dengan kalender pendidikan. Jika sekolah menjalankan jadwal libur, maka penyaluran MBG juga akan diliburkan. Sebaliknya, jika sekolah tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar, maka penyaluran MBG akan tetap berjalan seperti biasa. Hal ini memastikan agar program tetap efektif dan tepat sasaran.
Penyesuaian MBG Selama Ramadhan di Kotim
Salah satu poin penting yang dibahas dalam koordinasi tersebut adalah penyesuaian mekanisme penyaluran MBG selama bulan Ramadhan. Bagi pelajar muslim yang menjalankan ibadah puasa, makanan bergizi gratis tersebut diperbolehkan dibawa pulang untuk dikonsumsi setelah berbuka puasa. Sementara, bagi pelajar yang tidak berpuasa, mereka tetap dapat mengonsumsi makanan tersebut di sekolah.
Namun, masih terdapat beberapa hal yang perlu dikoordinasikan lebih lanjut dengan BGN. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah wadah makanan yang digunakan jika MBG dibawa pulang. Saat ini, program MBG menggunakan wadah makan stainless steel dari vendor yang telah memenuhi standar BGN. Oleh karena itu, perlu ada kejelasan mengenai wadah alternatif yang sesuai jika makanan dibawa pulang.
"Untuk yang bisa dibawa pulang itu nanti diatur sekolah, tapi nanti masih koordinasikan lagi dengan BGN, termasuk yang dibawa pulang itu tempatnya seperti apa," tambah Sanggul. Hal ini menunjukkan komitmen Kotim untuk memastikan semua aspek program MBG tetap sesuai standar dan aman bagi para pelajar.
Selain membahas penyesuaian selama Ramadhan, Pemerintah Kotim juga mengevaluasi pelaksanaan Program MBG yang pertama kali dilaksanakan pada 24 Februari 2025 di 19 satuan pendidikan. Evaluasi yang dilakukan pada 28 Februari 2025 menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
Evaluasi Positif dan Harapan Ke Depan
Pelaksanaan Program MBG di Kotim berjalan lancar dan disambut antusias oleh para pelajar penerima manfaat. Hal ini menunjukkan keberhasilan program dalam memberikan akses makanan bergizi bagi anak-anak sekolah di Kotim. Sanggul Lumban Gaol berharap program ini dapat terus dikembangkan dan menjangkau lebih banyak sekolah serta pelajar di masa mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Muhammad Irfansyah, juga menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu juknis resmi dari BGN terkait pelaksanaan Program MBG selama Ramadhan. "Kami juga masih menunggu juknis dari BGN, tapi informasinya memang Program MBG itu tetap berjalan selama Ramadhan, cuma seperti apanya kami belum tahu," ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan keselarasan antara Dinas Pendidikan Kotim dan Pemerintah Kotim dalam memastikan kelancaran program.
Secara keseluruhan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur berkomitmen penuh untuk memastikan Program Makanan Bergizi Gratis tetap berjalan dengan lancar dan efektif selama bulan Ramadhan. Koordinasi yang intensif dengan Badan Gizi Nasional menjadi kunci untuk memastikan hak anak-anak sekolah terhadap makanan bergizi tetap terpenuhi, sekaligus memastikan pelaksanaan program sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.