Kulon Progo Pacu Pemulihan Ekonomi Lewat Transformasi Digital
Pemkab Kulon Progo berkomitmen mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan ekonomi, meningkatkan efisiensi, dan pelayanan publik yang lebih transparan.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, gencar mendukung transformasi digital untuk mempercepat pemulihan ekonomi daerah. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan dan pelayanan publik yang lebih transparan dan akuntabel. Langkah ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah (PAD).
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menjelaskan berbagai strategi yang diterapkan, termasuk implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), penggunaan Cash Management System (CMS), perluasan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD). "Transformasi digital ini diharapkan tidak hanya berdampak pada efisiensi administrasi keuangan daerah tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar Agung Setyawan.
Meskipun demikian, tantangan masih ada, terutama dalam hal infrastruktur telekomunikasi dan peningkatan literasi digital masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat krusial untuk membangun ekosistem digital yang kuat dan inklusif di Kulon Progo. Pemerintah berharap digitalisasi tidak hanya terbatas pada sektor pemerintahan, tetapi juga menjadi bagian integral dari budaya masyarakat.
Strategi Transformasi Digital Kulon Progo
Implementasi ETPD di Kulon Progo menunjukkan perkembangan yang signifikan. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kulon Progo, Taufik Amrullah, memaparkan capaian peringkat ETPD Kabupaten Kulon Progo Championships 2024 untuk kinerja 2023 berada di peringkat 20 dari 92 kabupaten di Jawa dan Bali. Indeks ETPD pada akhir semester II 2024 mencapai skor 98,0 persen.
Realisasi ETPD per 31 Desember 2024 mencapai angka yang cukup membanggakan, yaitu Rp91,67 miliar dari Pajak Daerah dan Rp221,81 miliar dari retribusi daerah. Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai program yang dijalankan, seperti Penyusunan Roadmap ETPD 2025-2029 dan Persiapan Championships 2025.
Program Unggulan 2025 dengan BANGUNCIPTOKu juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Selain itu, BKAD Kulon Progo juga fokus pada peningkatan literasi digital masyarakat untuk mendorong transaksi non-tunai. "Harapannya, pada penilaian 2025, Kulon Progo dapat masuk peringkat 10 besar," tambah Taufik Amrullah. Target lain adalah memastikan seluruh ASN memiliki mobile banking pada bulan April mendatang.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo juga berupaya untuk memastikan seluruh perangkat daerah mendukung peningkatan literasi masyarakat tentang ekosistem digital. Hal ini penting untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Kulon Progo. Dengan demikian, transformasi digital diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, transformasi digital di Kulon Progo diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan daerah.