Lima Fokus Kerja Pemkot Denpasar Periode Kedua: Menuju Denpasar Maju dan Makmur
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Wakilnya, memaparkan lima fokus utama pembangunan Kota Denpasar periode kedua, yang meliputi peningkatan kesejahteraan, keamanan, tata kelola pemerintahan, pengembangan SDM, dan pelestarian budaya.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa, baru-baru ini memaparkan lima fokus utama pembangunan Kota Denpasar untuk periode lima tahun ke depan. Pemaparan tersebut disampaikan di Denpasar pada Rabu, 5 Maret. Lima fokus ini merupakan kelanjutan dan penguatan dari keberhasilan periode sebelumnya, sejalan dengan visi "Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju (Makmur, Aman, Jujur dan Unggul)", yang selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Jaya Negara menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan yang holistik dan bermanfaat bagi masyarakat. "Kami akan senantiasa melanjutkan apa yang menjadi program sebelumnya sehingga pembangunan dapat dilaksanakan secara holistik, berkelanjutan dan bermanfaat," ujarnya, menekankan komitmen terhadap visi tersebut. Program-program yang telah berjalan akan dioptimalkan dan disinergikan dengan pemerintah pusat, provinsi, dan seluruh pemangku kepentingan di Kota Denpasar.
Kelima fokus utama tersebut mencakup berbagai aspek pembangunan, mulai dari peningkatan kesejahteraan masyarakat hingga pelestarian budaya Bali. Masing-masing misi dirancang untuk mencapai tujuan jangka panjang yang terukur dan berkelanjutan, memastikan pembangunan yang inklusif dan berdampak positif bagi seluruh warga Denpasar.
Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat Denpasar
Fokus pertama adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pendapatan. Pemkot Denpasar akan mewujudkan Denpasar sebagai kota inklusif dengan menyediakan sekolah untuk kelompok rentan, subsidi pendidikan, pembangunan sport center, pembangunan SMP Negeri baru, pembangunan puskesmas baru, serta pengembangan RSUD Wangaya. Langkah-langkah ini bertujuan untuk pemerataan akses terhadap pendidikan dan kesehatan berkualitas.
Program-program tersebut merupakan wujud nyata komitmen Pemkot Denpasar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai, diharapkan kualitas hidup masyarakat Denpasar akan meningkat secara signifikan. Pembangunan infrastruktur pendukung juga menjadi bagian integral dari upaya ini, memastikan aksesibilitas yang mudah bagi seluruh warga.
Selain itu, upaya peningkatan pendapatan masyarakat juga menjadi prioritas. Pemkot Denpasar akan terus berupaya menciptakan iklim ekonomi yang kondusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud secara merata.
Menjaga Stabilitas Keamanan dan Ketahanan Pangan
Fokus kedua adalah menjaga stabilitas keamanan dan ketahanan pangan. Pemkot Denpasar akan memasang CCTV untuk meningkatkan keamanan lingkungan dan memonitor kemacetan. Pembentukan tim reaksi cepat terintegrasi di setiap kecamatan juga akan memperkuat respon terhadap berbagai kejadian darurat. Insentif pajak untuk lahan produksi pangan dan ternak, sawah ekowisata, dan sawah murni akan mendorong peningkatan produksi pangan lokal.
Upaya menjaga stabilitas keamanan dan ketahanan pangan merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan hidup yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Dengan sistem keamanan yang terintegrasi dan produksi pangan yang terjamin, masyarakat dapat hidup dengan lebih tenang dan sejahtera. Pemkot Denpasar berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem keamanan dan ketahanan pangan di masa mendatang.
Inisiatif ini menunjukkan perhatian serius Pemkot Denpasar terhadap keamanan dan kesejahteraan warganya. Dengan strategi yang terencana dan terintegrasi, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang aman, nyaman, dan tercukupi kebutuhan pangannya.
Kejujuran dan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Fokus ketiga adalah mewujudkan kejujuran dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Pemkot Denpasar akan mengoptimalkan Mal Pelayanan Publik Digital, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berbasis digital, dan mendorong perangkat daerah untuk meraih predikat Zona Integritas, Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Optimalisasi pelayanan publik digital akan meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan PAD berbasis digital akan memperkuat keuangan daerah dan mendukung program-program pembangunan. Sedangkan, predikat WBK dan WBBM akan memastikan akuntabilitas dan integritas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Komitmen terhadap good governance merupakan kunci keberhasilan pembangunan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi, diharapkan dapat tercipta pemerintahan yang bersih, efektif, dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Mewujudkan Denpasar yang Unggul dan Berbasis Tri Hita Karana
Fokus keempat adalah mewujudkan Denpasar yang unggul dalam kualitas SDM, pemanfaatan teknologi, dan inovasi menuju keseimbangan pembangunan berbasis Tri Hita Karana. Program prioritas meliputi sertifikasi kompetensi tenaga kerja, pengembangan satu aplikasi untuk seluruh layanan publik, optimalisasi Graha Yowana Suci, pengembangan kawasan ekonomi kreatif, pembangunan APJ hemat energi, pembangunan sarana Jaringan Utilitas Terpadu (Ducting Kabel), pengelolaan sampah plastik, pembentukan pokja pengelolaan lingkungan, dan mendorong pemanfaatan teknologi TPA Suwung.
Peningkatan kualitas SDM melalui sertifikasi kompetensi akan meningkatkan daya saing tenaga kerja. Pengembangan aplikasi terintegrasi akan memudahkan akses masyarakat terhadap layanan publik. Pengembangan kawasan ekonomi kreatif akan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kreativitas dan inovasi.
Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan juga menjadi prioritas. Pengelolaan sampah plastik dan pembangunan sarana Jaringan Utilitas Terpadu (Ducting Kabel) merupakan contoh nyata komitmen Pemkot Denpasar terhadap pembangunan berkelanjutan.
Penguatan Jati Diri dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya Bali
Fokus kelima adalah penguatan jati diri dan pemberdayaan masyarakat berlandaskan kebudayaan Bali. Pemkot Denpasar akan melanjutkan insentif desa adat, banjar adat, subak, pangliman, dan klian adat/banjar. Eksistensi pasraman dan festival-festival budaya akan diperkuat untuk melestarikan dan memperkuat kebudayaan Bali, khususnya di Kota Denpasar.
Pelestarian budaya Bali merupakan hal yang sangat penting bagi Kota Denpasar. Dengan memberikan dukungan kepada desa adat, banjar adat, dan subak, Pemkot Denpasar berupaya untuk menjaga kelestarian budaya dan tradisi Bali. Festival-festival budaya juga akan terus dipromosikan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Bali kepada masyarakat luas.
Jaya Negara dan Arya Wibawa berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi permasalahan seperti keamanan, sampah, utilitas, banjir, kemacetan, dan infrastruktur, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan, demi peningkatan kualitas SDM. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Pemkot Denpasar dalam mewujudkan visi Denpasar Maju yang berkelanjutan.