LOVE IS Luncurkan Album Kedua "Made to Believe", Sebuah Petualangan Sensorik bagi Pecinta Jazz
Grup musik jazz LOVE IS resmi merilis album kedua mereka, "Made to Believe", yang menawarkan pengalaman pendengaran unik dan intens, kini tersedia di layanan streaming digital dan format CD.
Grup musik jazz LOVE IS baru saja meluncurkan album penuh kedua mereka yang bertajuk "Made to Believe", sebuah karya yang lahir dari kolaborasi dengan label rekaman demajors. Album ini merekam penampilan perdana LOVE IS pada malam kedua Salihara International Performing Arts Festival 2024 di Jakarta. Kuartet yang terdiri dari Jason Mountario (bas), Sri Hanuraga (piano), Kelvin Andreas (drum), dan Rainer James (saksofon) menghadirkan delapan komposisi lagu yang mengajak pendengar untuk menyelami pengalaman sensorik yang mendalam.
Album "Made to Believe" bukan sekadar kumpulan lagu, melainkan sebuah perjalanan musik yang menantang pendengar untuk merasakan, bukan hanya memahami. Delapan komposisi yang termasuk di dalamnya, yaitu "One Big if", "Fetus Fantasy", "Spoiled Spoilers", "Beautiful Breed", "Hush Hunt", "Twin Terminal", "Made to Believe", dan "Kindergarten", dirancang untuk membangkitkan emosi dan imajinasi. Kata 'Believe' sendiri, menurut keterangan resmi, menyimpan makna tersirat yang mengarah pada sebuah entitas atau tempat tertentu, menambah lapisan misteri pada keseluruhan karya.
Proses kreatif di balik album ini tampak begitu intens, seperti yang diungkapkan Sri Hanuraga. "Ia seolah-olah menentang yang praktis, yang efisien, yang segera. Ini tampak dalam intensitas ragawi dan mental yang membebani para pemain ketika memainkan 'Made to Believe', dalam durasi karyanya dan dalam negativitas yang seolah menantang pendengar untuk menangkap karya Jason Mountario dengan segera," kata Sri Hanuraga. Intensitas ini tertangkap jelas dalam alunan musik yang kaya dan kompleks, mengajak pendengar untuk merasakan setiap nuansa dan emosi yang disampaikan.
Menjelajahi Kedalaman "Made to Believe"
Album "Made to Believe" menawarkan pengalaman pendengaran yang unik. Bukan sekadar mendengarkan, tetapi merasakan alunan musik yang kaya akan dinamika dan emosi. Setiap lagu dirancang untuk membangkitkan imajinasi dan membawa pendengar pada perjalanan sensorik yang personal. Karya ini seolah menjadi sebuah taman bermain bagi pendengar, di mana mereka diajak untuk mengalami dan merasakan musik, bukan hanya sekedar memahaminya secara intelektual.
Penggunaan instrumen yang beragam dan harmonisasi yang apik menciptakan suasana musik yang kaya dan kompleks. Komposisi lagu yang unik dan penuh dinamika menambah daya tarik album ini. Dari lagu-lagu yang penuh energi hingga yang lebih tenang dan introspektif, "Made to Believe" menawarkan beragam nuansa yang mampu memuaskan selera pendengar musik jazz yang beragam.
Keterlibatan setiap personel LOVE IS dalam proses kreatif album ini juga patut diapresiasi. Keempat musisi tersebut telah berhasil menyatukan kreativitas dan keahlian mereka untuk menciptakan sebuah karya yang utuh dan memukau. Kolaborasi yang harmonis antara Jason Mountario, Sri Hanuraga, Kelvin Andreas, dan Rainer James menghasilkan sebuah album yang kaya akan tekstur dan nuansa.
Ketersediaan Album "Made to Believe"
Bagi para penggemar musik jazz dan penikmat karya LOVE IS, album "Made to Believe" kini sudah tersedia di seluruh layanan streaming musik digital di Indonesia. Selain itu, album ini juga dapat dibeli dalam format compact disc melalui situs web demajors.com dan gerai-gerai milik demajors. Dengan demikian, para penggemar dapat menikmati karya terbaru LOVE IS melalui berbagai platform dan format yang sesuai dengan preferensi mereka.
Peluncuran album "Made to Believe" menandai langkah penting bagi LOVE IS dalam perjalanan bermusik mereka. Album ini tidak hanya menunjukkan perkembangan musikalitas mereka, tetapi juga komitmen mereka untuk menghadirkan pengalaman musik yang unik dan bermakna bagi para pendengar. Dengan kualitas musik yang tinggi dan konsep yang menarik, "Made to Believe" diprediksi akan menjadi salah satu album jazz terbaik tahun ini.