Mahasiswa Unand Optimalkan Ketahanan Pangan Lewat KKN
Rektor Unand mendorong mahasiswa KKN fokus pada program ketahanan pangan dan pengolahan sampah organik, seperti yang diterapkan di Nagari Lubuk Basung dan Kampung Pinang, Agam, dengan inovasi pembuatan biobriket dan bioetanol.
Mahasiswa KKN Unand di Sumatera Barat tengah berfokus pada program ketahanan pangan dan pengelolaan sampah organik. Hal ini didorong langsung oleh Rektor Universitas Andalas (Unand), Efa Yonnedi, yang melihat relevansi program tersebut dengan studi di Unand dan potensi yang ada di masyarakat.
Implementasi Program di Nagari Lubuk Basung dan Kampung Pinang
Salah satu contoh nyata implementasi program ini terlihat di Nagari Lubuk Basung dan Nagari Kampung Pinang, Kabupaten Agam. Di lokasi tersebut, mahasiswa KKN Unand mempresentasikan berbagai inovasi yang telah mereka kembangkan. Inovasi tersebut antara lain pembuatan biobriket dari sampah organik, produksi bioetanol dari bonggol jagung, pengolahan biji jagung menjadi tepung dan pakan unggas, serta pembuatan teh gaharu. Semua inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi limbah.
Lebih lanjut, mahasiswa juga mengembangkan program pengolahan limbah jagung menggunakan alat fermentasi kompos. Program ini berpotensi meningkatkan hasil pertanian sekaligus mengatasi masalah sampah organik. Inovasi-inovasi ini menunjukkan komitmen mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang didapat di kampus untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat.
Dukungan dari Pemerintah Nagari
Wali Nagari Lubuk Basung, Ira Darma Putra, menyambut baik program ini. Ia melihat potensi besar di wilayahnya untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Kehadiran mahasiswa KKN Unand diharapkan dapat membantu mengoptimalkan lahan pertanian yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Program yang digagas Unand ini sejalan dengan visi Nagari Lubuk Basung, terutama dengan adanya Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) yang fokus pada pengolahan sampah organik.
BUMNag ini dibentuk sebagai respon terhadap keresahan masyarakat akan dampak negatif penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan. Dengan adanya program KKN ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang baik antara Unand dan pemerintah nagari dalam meningkatkan ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi langsung dalam pembangunan di tingkat desa.
Kesimpulan: Kolaborasi Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Program KKN Unand yang berfokus pada ketahanan pangan dan pengolahan sampah organik menunjukkan komitmen nyata dalam mencetak mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap permasalahan sosial dan lingkungan. Kerja sama antara mahasiswa, pemerintah nagari, dan universitas ini menjadi model yang efektif dalam membangun ketahanan pangan berkelanjutan di tingkat lokal. Inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa KKN diharapkan dapat direplikasi di daerah lain untuk mencapai tujuan yang sama.
Keberhasilan program ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam mengatasi tantangan pembangunan. Dengan mengoptimalkan potensi lokal dan memanfaatkan inovasi teknologi, diharapkan ketahanan pangan di Indonesia dapat terus ditingkatkan.