Megawati: Selamatkan Anak Korban Perang Demi Peradaban Dunia
Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya melindungi anak-anak korban perang di Palestina dan Ukraina demi masa depan peradaban dunia, saat menghadiri pertemuan Unbroken 5P Kids Alliance di Roma.
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, menyerukan tanggung jawab bersama untuk melindungi anak-anak korban perang di seluruh dunia. Pernyataan penting ini disampaikan Megawati dalam sambutannya di pertemuan Unbroken 5P Kids Alliance di Roma, Minggu (2/2).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk menteri, duta besar, aktivis kemanusiaan dari 'The Unbroken Kids Alliance', dan anak-anak korban konflik di Palestina dan Ukraina. Kehadiran Megawati di acara ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap isu kemanusiaan global.
Dalam sambutannya, Megawati menekankan, "Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga masa depan anak-anak di mana pun mereka berada, karena mereka adalah harapan masa depan bagi peradaban dunia." Beliau mengapresiasi perjuangan Unbroken Kids Alliance dalam menyelamatkan anak-anak korban perang, menyebutnya sebagai misi mulia yang menyelamatkan peradaban dunia.
Megawati juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pejuang kemanusiaan yang terlibat. Ia menyatakan, "Kalian semua telah menyelamatkan dunia, kalian telah melaksanakan langkah besar, karena anak-anak korban perang adalah permata untuk masa depan peradaban yang lebih baik." Pernyataan ini menegaskan pandangan Megawati tentang pentingnya perlindungan anak sebagai investasi untuk masa depan.
Pertemuan di Roma merupakan bagian dari rangkaian World Leaders Summit on Children's Rights di Vatikan pada Senin (3/2), yang akan dibuka oleh Paus Fransiskus. Keikutsertaan Megawati dalam acara ini menunjukkan dukungan Indonesia terhadap upaya global dalam melindungi hak-hak anak.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Arsjad Rasjid, pendiri 5P Global Movement, yang menyampaikan sambutan. Gerakan ini berfokus pada lima pilar utama: Perdamaian (Peace), Kesejahteraan (Prosperity), Manusia (People), Planet (Planet), dan Kemitraan (Partnership). Pilar-pilar ini relevan dengan upaya menyelamatkan anak-anak korban konflik.
Partisipasi Indonesia dalam pertemuan ini menunjukkan komitmen negara terhadap isu perlindungan anak dan perdamaian dunia. Perlindungan anak korban perang menjadi kunci bagi terciptanya peradaban dunia yang lebih baik dan berkelanjutan. Semoga upaya-upaya seperti ini dapat terus berlanjut dan mendapat dukungan dari seluruh pihak.