Mendag Dorong Desa Ekspor: Perekonomian Nasional Makin Kuat
Menteri Perdagangan Budi Santoso mendorong pengembangan desa ekspor untuk memperkuat perekonomian nasional melalui penguatan BUMDes dan UMKM, yang berkontribusi besar pada PDB.
Jakarta, 27 Februari 2024 - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan potensi besar desa-desa di Indonesia untuk menjadi penggerak utama perekonomian nasional melalui peningkatan ekspor. Inisiatif ini berfokus pada pengembangan produk unggulan desa dan penguatan badan usaha milik desa (BUMDes) serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Potensi kekayaan alam dan produk unggulan di setiap desa, mulai dari hasil pertanian berkualitas tinggi hingga kerajinan tangan dan produk makanan tradisional, dinilai Mendag sebagai komoditas ekspor yang menjanjikan. Penguatan ekosistem kewirausahaan di tingkat desa menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing produk-produk tersebut di pasar global. Hal ini akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
BUMDes, sebagai lembaga ekonomi yang dikelola masyarakat desa, memiliki peran strategis dalam mengoptimalkan potensi tersebut. Dengan lebih dari 75.000 desa di Indonesia, pengembangan BUMDes dan UMKM diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekspor secara signifikan dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. "Desa memiliki kekayaan alam dan produk unggulan yang dapat bersaing di pasar global," tegas Mendag Budi dalam keterangan resminya.
BUMDes dan UMKM: Motor Penggerak Ekonomi Nasional
Mendag Budi menekankan peran fundamental UMKM dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61 persen atau sekitar Rp9.580 triliun. Peningkatan ekspor dari UMKM diharapkan dapat berkontribusi pada target pertumbuhan ekspor nasional hingga 7,1 persen pada tahun 2025.
Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan, berupaya mendorong peningkatan ekspor tersebut. Salah satu strateginya adalah dengan memberdayakan BUMDes dan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi. "Mari kita jadikan BUMDes dan UMKM motor penggerak ekonomi yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga berkontribusi positif bagi perekonomian nasional," ajak Mendag Budi.
Kementerian Perdagangan juga menyadari pentingnya sinergi antar kementerian dan lembaga. Hal ini terlihat dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tentang 'Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Ekspor'.
Kerja Sama Antar Kementerian untuk Penguatan Ekspor Desa
MoU tersebut mencakup berbagai ruang lingkup kerja sama strategis, antara lain penguatan rantai pasok dalam negeri, pengembangan komoditas potensial, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, dan fasilitasi promosi serta pemasaran produk-produk desa. Kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun.
Kolaborasi ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengembangkan potensi ekonomi desa. Dengan dukungan dan fasilitasi yang tepat, diharapkan desa-desa di Indonesia dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Langkah ini juga selaras dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
Penandatanganan MoU ini dilakukan bersamaan dengan penandatanganan MoU lainnya antara Kemendes PDTT dan sejumlah instansi pemerintah pusat lainnya serta badan usaha milik negara (BUMN). Hal ini menunjukkan komitmen besar pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan potensi yang besar dan dukungan pemerintah yang kuat, pengembangan desa ekspor di Indonesia diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh penjuru negeri. Inisiatif ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun perekonomian Indonesia yang kuat dan berdaya saing global.