Mendikbudristek Dorong Pertumbuhan Industri Berbasis Sains untuk Lepas dari Jebakan Middle Income Trap
Mendikbudristek Brian Yuliarto tekankan pentingnya pertumbuhan industri berbasis sains dan teknologi, serta SDM unggul dan riset inovatif, untuk membawa Indonesia sejajar dengan negara maju.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Brian Yuliarto baru-baru ini menekankan urgensi pertumbuhan industri berbasis sains dan teknologi di Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam audiensi dengan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2). Pernyataan ini disampaikan sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia dapat sejajar dengan negara maju dan terbebas dari jebakan middle income trap.
Menurut Mendikbudristek, kunci keberhasilan terletak pada sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan riset serta inovasi yang mumpuni. Ia menegaskan bahwa industri berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan tidak akan berkembang tanpa adanya dukungan dari kedua hal tersebut. "Di sinilah peran universitas dalam melahirkan SDM unggul serta mendorong riset dan inovasi," kata Mendikbudristek Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, Minggu.
Lebih lanjut, Mendikbudristek mengajak seluruh perguruan tinggi untuk lebih aktif dalam membangun SDM unggul melalui sains, teknologi, dan inovasi. Ia juga membuka diri untuk menerima masukan terkait alokasi anggaran yang lebih efektif dan berencana berdiskusi dengan industri untuk mendorong investasi riset di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Pentingnya Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan SDM Unggul
Mendikbudristek menekankan peran krusial perguruan tinggi dalam mencetak SDM unggul yang mampu bersaing di kancah global. Universitas, menurutnya, harus mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan jiwa kepemimpinan. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara dosen, pimpinan perguruan tinggi, dan mahasiswa dalam membina karakter mahasiswa. "Mahasiswa adalah aset bangsa. Oleh karena itu perlu kesabaran dan konsistensi dalam membina mereka agar memiliki karakter pembelajar sepanjang hayat, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan, dan mampu bersaing dengan bangsa lain," tutur Mendikbudristek.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Mendikbudristek mencanangkan sistem informasi peralatan laboratorium untuk mempermudah kerja sama antar perguruan tinggi dalam riset. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas riset di Indonesia.
Sistem ini diharapkan dapat memfasilitasi kolaborasi riset antar perguruan tinggi, sehingga dapat menghasilkan inovasi yang lebih impactful. Dengan adanya sistem ini, diharapkan riset di Indonesia dapat lebih terintegrasi dan terarah.
Dukungan Industri dan Alokasi Anggaran yang Efektif
Mendikbudristek juga menyadari pentingnya dukungan industri dalam pengembangan riset dan inovasi. Ia berencana untuk berdiskusi dengan pihak industri untuk mendorong investasi riset, khususnya di PTS. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa riset yang dilakukan memiliki dampak nyata bagi perekonomian Indonesia.
Selain itu, Mendikbudristek menyatakan kesiapannya untuk menerima masukan terkait alokasi anggaran yang lebih efektif. Ia berharap agar anggaran yang dialokasikan dapat digunakan secara optimal untuk mendukung pertumbuhan industri berbasis sains dan teknologi.
Dengan adanya dukungan dari industri dan alokasi anggaran yang efektif, diharapkan riset dan inovasi di Indonesia dapat berkembang pesat. Hal ini akan mendukung upaya Indonesia untuk lepas dari jebakan middle income trap dan menjadi negara maju.
Kesimpulan
Dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan terbebas dari jebakan middle income trap, Mendikbudristek menekankan pentingnya pengembangan industri berbasis sains dan teknologi. Hal ini membutuhkan kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam menghasilkan SDM unggul, riset inovatif, dan alokasi anggaran yang efektif.