Mendukbangga Soroti Perubahan Perilaku Akibat 'Fantasi Sedarah': Keluarga Garda Terdepan!
Mendukbangga tekankan perubahan perilaku masyarakat terkait grup 'Fantasi Sedarah'. Keluarga berperan penting dalam mencegah perilaku menyimpang.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menyoroti pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam menanggapi fenomena grup "Fantasi Sedarah" di Facebook. Komunitas daring tersebut menjadi perhatian karena memuat percakapan yang mengarah pada inses atau hubungan sedarah. Menurutnya, perubahan perilaku menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini, apalagi dengan masifnya penggunaan ponsel pintar.
Wihaji menjelaskan bahwa pembangunan keluarga seringkali dianggap sederhana, padahal memiliki peran krusial dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Penggunaan ponsel yang semakin dominan dalam kehidupan keluarga Indonesia menjadi fokus perhatian. Oleh karena itu, Kemendukbangga/BKKBN berupaya melakukan intervensi melalui perubahan perilaku.
"Kekuatan kita mengubah perilaku, maka fokus kita ke sini. Ada perilaku menyimpang, hal-hal yang tidak lazim menjadi lazim, itu ditunjukkan sekarang kepada kita (dalam grup Fantasi Sedarah). Oleh karena itu, saya memasukkan ponsel sebagai bagian dari keluarga, memengaruhi perilaku kita, hari ini teknologi mengendalikan kita, maka yang harus kita ubah itu perilaku," tegas Wihaji saat ditemui di Kantor Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, Senin.
Keluarga Sebagai Benteng Utama Pengendalian Perilaku
Wihaji menekankan bahwa keluarga memegang peranan penting dalam mengendalikan perilaku individu. Untuk mengendalikan negara, keluarga menjadi garda terdepan dalam pencegahan perilaku menyimpang. Pemerintah memiliki tugas untuk terus mengedukasi keluarga dan masyarakat mengenai dampak negatif dari perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.
Menurutnya, pencegahan harus dimulai dari lini keluarga, mengingat interaksi dan pengaruh yang kuat dalam lingkungan tersebut. Jika keluarga tidak berfungsi dengan baik, atau bahkan jika Indonesia mengalami penurunan angka kelahiran yang signifikan, maka stabilitas negara dapat terancam. Oleh karena itu, perhatian terhadap keluarga menjadi sangat penting.
"Untuk itu, kita tugasnya mencegah dan mengubah perilaku, karena ini (keluarga) setiap hari ada dalam kita, setuju atau tidak kita akan berhadapan dengan ini. Kalau keluarga bubar, atau Indonesia enggak punya anak selama 30 tahun misalnya, kan bisa bubar negara," jelas Wihaji.
Pentingnya Edukasi Berkelanjutan tentang Penggunaan Gadget
Wihaji menambahkan, pemerintah akan terus berupaya mengedukasi keluarga dan masyarakat mengenai berbagai aspek perilaku, termasuk pengaruh gadget. Ia menekankan bahwa ponsel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga modern dan memengaruhi banyak aspek kehidupan. Oleh karena itu, edukasi berkelanjutan mengenai penggunaan gadget yang bijak dan bertanggung jawab sangat diperlukan.
"Tugas kita menjelaskan dan jangan kapok edukasi tentang beberapa hal yang berkaitan dengan perilaku, maka seperti yang sudah saya bilang, handphone itu bagian dari keluarga. Kita hari ini mesti memperhatikan, bagaimana sebagai keluarga baru, handphone itu memengaruhi banyak hal, dan itu menjadi sesuatu yang mesti kita edukasi terus secara terus menerus kepada masyarakat Indonesia," tuturnya.
Dengan pemahaman yang baik mengenai dampak teknologi, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan gadget dan terhindar dari pengaruh negatif yang dapat merusak nilai-nilai keluarga dan sosial.
Tindakan Tegas Pemerintah Terhadap Konten Negatif
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Angga Raka Prabowo, menyatakan bahwa Kemkominfo telah melaporkan grup Facebook yang berisi konten inses kepada Meta. Menanggapi laporan tersebut, Meta telah memblokir enam grup Facebook yang terbukti memuat konten menyimpang.
Angga juga meminta platform media sosial untuk terus memantau dan mencegah kemunculan grup-grup serupa. Ia mengecam keras penyebaran konten yang bertentangan dengan norma sosial dan hukum yang berlaku di Indonesia, serta meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pelaku penyebaran konten tersebut.
Tindakan tegas pemerintah ini menunjukkan komitmen dalam melindungi masyarakat dari konten-konten negatif yang dapat merusak moral dan nilai-nilai luhur bangsa. Pemerintah akan terus berupaya menciptakan ruang digital yang sehat dan aman bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi konten negatif dan menjaga nilai-nilai keluarga. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang kuat dan berakhlak mulia.