Menko PMK Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Paus Fransiskus
Menko PMK Pratikno menyampaikan duka cita atas wafat Paus Fransiskus, menyebutnya sebagai simbol pemersatu dan inspirasi bagi seluruh umat beragama.
Jakarta, 21 April 2025 - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, menyampaikan rasa duka cita mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus yang wafat pada Senin, 21 April 2025, di usia 88 tahun. Kabar duka ini mengejutkan dunia, mengingat Paus Fransiskus merupakan pemimpin spiritual bagi jutaan umat Katolik dan inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia. Wafatnya beliau meninggalkan duka yang mendalam, khususnya bagi umat Katolik dan masyarakat internasional.
Paus Fransiskus, yang sebelumnya menjalani perawatan intensif akibat bronkitis kronis sejak Februari 2025, meninggal dunia setelah kondisinya terus menurun meskipun sempat diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada 23 Maret 2025. Kepergiannya meninggalkan kekosongan besar dalam kepemimpinan Gereja Katolik dan dunia internasional. Ajaran dan pesan moral yang disampaikannya selama ini akan terus dikenang dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Menko PMK Pratikno, dalam pernyataan resminya di Jakarta, Senin, menekankan bahwa ajaran dan pesan moral Paus Fransiskus tidak hanya relevan bagi umat Katolik, tetapi juga menginspirasi umat beragama lain di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang dikenal dengan keberagamannya. "Beliau adalah simbol pemersatu lintas bangsa dan agama," ujar Menko Pratikno. "Semoga semangat dan nilai-nilai yang beliau perjuangkan terus hidup dan menjadi warisan bagi generasi mendatang."
Kepemimpinan Paus Fransiskus: Sebuah Warisan bagi Dunia
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma selama lebih dari satu dekade, dikenal luas sebagai sosok yang membawa semangat pembaruan dalam tubuh gereja. Ia sering menyuarakan pentingnya kesederhanaan, toleransi, dan keadilan sosial, baik dalam kehidupan umat beragama maupun masyarakat global. Kepemimpinannya yang penuh welas asih dan sederhana menjadi teladan bagi banyak orang.
Sebagai Paus pertama dari Amerika Latin, Jorge Mario Bergoglio, yang dikenal sebagai Paus Fransiskus, membawa perspektif yang berbeda dalam memimpin Gereja Katolik Roma. Lahir di Buenos Aires, Argentina, ia mulai menjabat sebagai Paus pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri. Selama masa kepemimpinannya, ia aktif dalam berbagai isu global, seperti perubahan iklim, pengentasan kemiskinan, permasalahan pengungsi, dan perdamaian dunia.
Menko Pratikno menambahkan, "Beliau adalah pemimpin yang sederhana, penuh welas asih. Keteladanan beliau dalam membangun dialog lintas iman serta memperjuangkan perdamaian dunia akan terus dikenang." Pernyataan ini mencerminkan penghargaan mendalam atas kontribusi Paus Fransiskus bagi perdamaian dan persatuan global.
Paus Fransiskus meninggalkan warisan yang kaya akan nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran keagamaan yang universal. Pengaruhnya terhadap Gereja Katolik dan dunia internasional akan terus terasa dalam waktu yang lama. Kepergiannya merupakan kehilangan besar, namun semangat dan pesan-pesannya akan tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Kontribusi Paus Fransiskus pada Isu Global
- Perubahan Iklim: Paus Fransiskus secara konsisten menyuarakan keprihatinan terhadap perubahan iklim dan menyerukan tindakan nyata untuk melindungi lingkungan.
- Pengentasan Kemiskinan: Beliau menekankan pentingnya keadilan sosial dan pengentasan kemiskinan, mengajak umat untuk peduli terhadap sesama yang kurang beruntung.
- Permasalahan Pengungsi: Paus Fransiskus menunjukkan empati dan kepedulian terhadap para pengungsi, menyerukan penerimaan dan perlindungan bagi mereka.
- Perdamaian Dunia: Beliau secara aktif mempromosikan perdamaian dan dialog antaragama, sebagai upaya untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis.
Wafatnya Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi dunia. Namun, warisan pemikiran dan tindakannya akan terus menginspirasi banyak orang untuk membangun dunia yang lebih baik, adil, dan damai. Semangat persatuan dan toleransi yang beliau perjuangkan akan selalu dikenang.