Menlu RI Ajak Belanda Dukung Program Prioritas Indonesia
Menlu RI Sugiono melakukan kunjungan ke Belanda, mengajak kerja sama dalam program prioritas Indonesia seperti ketahanan pangan dan transisi energi, serta membahas isu regional dan global.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Belanda pada tanggal 21-22 Februari 2024. Kunjungan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan penting antara kedua negara, khususnya terkait dukungan Belanda terhadap program prioritas Indonesia. Pertemuan dilakukan dengan Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof, dan Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, di Den Haag.
Dalam kunjungan tersebut, Menlu RI menekankan pentingnya peran Belanda sebagai mitra strategis Indonesia di Eropa. Indonesia berharap dapat memperkuat kemitraan komprehensif dengan Belanda, mengingat posisi Belanda yang strategis di Uni Eropa. Kunjungan ini juga menjadi momentum untuk membahas berbagai isu bilateral dan global yang menjadi perhatian bersama.
Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah mengajak Belanda untuk berpartisipasi aktif dalam program prioritas Indonesia. Program-program tersebut mencakup berbagai sektor penting, seperti ketahanan pangan, transisi energi, hilirisasi industri, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Menlu RI berharap kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan Indonesia.
Kerja Sama di Bidang Ketahanan Pangan dan Nelayan
Menlu RI dan Perdana Menteri Belanda membahas potensi kerja sama untuk meningkatkan produktivitas nelayan Indonesia. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mewujudkan ketahanan pangan nasional. Perdana Menteri Belanda menyambut baik usulan ini dan menyatakan komitmen untuk memperkuat kerja sama bilateral dengan Indonesia, khususnya di sektor bisnis.
Dukungan Belanda juga diutarakan terhadap program prioritas Indonesia lainnya, seperti penguatan ketahanan pangan dan program makan bergizi gratis. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Belanda dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang untuk mencapai tujuan bersama.
Selain itu, Menlu RI dan Menlu Belanda juga membahas evaluasi terhadap Plan of Action Implementasi Kemitraan Komprehensif Indonesia-Belanda yang akan berakhir pada Desember 2025. Evaluasi ini bertujuan untuk merumuskan strategi kerja sama yang lebih efektif dan terarah di masa mendatang. Kemitraan ini diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi hubungan bilateral kedua negara.
Isu Regional dan Global
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak juga membahas isu-isu regional dan global yang penting, seperti situasi di Ukraina, dinamika kawasan Indo-Pasifik, dan peran Indonesia dalam BRICS. Perdana Menteri Belanda menekankan pentingnya peran Indonesia dan Belanda sebagai jembatan antara Eropa dan Asia Pasifik.
Menlu RI mengajak Uni Eropa untuk meningkatkan kehadirannya di kawasan Indo-Pasifik, khususnya di bidang ekonomi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dan kemakmuran di kawasan. Indonesia juga menjelaskan harapannya untuk menjadi jembatan antara negara berkembang dan negara maju, serta antara BRICS dan ASEAN.
Menlu RI juga menyampaikan rencana kunjungan selanjutnya ke Jenewa, Swiss, untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang ke-58 Dewan HAM dan Konferensi Perlucutan Senjata. Kunjungan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam isu-isu hak asasi manusia dan perdamaian dunia.
Secara keseluruhan, kunjungan Menlu RI ke Belanda menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang akan memperkuat kerja sama bilateral kedua negara. Dukungan Belanda terhadap program prioritas Indonesia akan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Indonesia. Kedua negara juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan global.