Menlu RI Bahas Keamanan Pangan dan Energi dengan Rusia, Jalin Kerja Sama Bilateral
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, baru-baru ini bertemu dengan pejabat Rusia untuk membahas kerja sama dalam bidang keamanan pangan dan energi, serta penguatan hubungan bilateral di tengah keanggotaan Indonesia dalam BRICS.
Jakarta, 17 Februari 2024 - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi, melakukan pembahasan penting mengenai keamanan pangan dan energi dengan Andrey Rudenko, Deputi Menteri Luar Negeri Federasi Rusia. Pertemuan bilateral ini berlangsung di Kantor Kementerian Luar Negeri RI dan menjadi sorotan utama dalam upaya Indonesia memperkuat kerja sama internasional.
Dalam pernyataan pers Kementerian Luar Negeri, Menlu Retno menekankan fokus Indonesia dalam membangun kerja sama yang kuat di bidang keamanan pangan dan energi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memastikan ketahanan nasional di sektor-sektor vital tersebut. Keamanan pangan dan energi menjadi prioritas utama mengingat perannya yang krusial dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Kerja Sama Ekonomi Bilateral dan Dukungan Rusia
Menyambut baik rencana penyelenggaraan 13th Indonesia-Russia Joint Commission on Trade, Economic and Technical Cooperation di Jakarta pada bulan April mendatang, Menlu Retno melihatnya sebagai momentum strategis untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral. Pertemuan tersebut diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan konkret yang saling menguntungkan kedua negara. Lebih lanjut, diharapkan Rusia akan terus mendukung kerja sama Indonesia dengan Eurasian Economic Union (EAEU) dalam membangun kemitraan perdagangan yang lebih luas.
Selain isu ekonomi, pertemuan tersebut juga membahas penguatan kerja sama bilateral melalui berbagai mekanisme dialog yang telah terjalin. Kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam berbagai forum internasional. Menlu Retno juga menyampaikan harapan atas dukungan Rusia terhadap program-program nasional Indonesia, termasuk visi Indonesia Maju, serta menyampaikan apresiasi atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia di BRICS.
Keanggotaan BRICS dan Kerja Sama yang Berkelanjutan
Indonesia dan Rusia telah menjalin hubungan diplomatik selama 75 tahun, ditandai dengan kerja sama yang erat di berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, energi, dan pariwisata. Keanggotaan Indonesia dalam BRICS semakin memperkuat landasan kerja sama ini. Rusia sebelumnya telah menyambut baik bergabungnya Indonesia ke dalam blok ekonomi BRICS, yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Pada KTT BRICS ke-16 di Kazan, Rusia, Indonesia secara resmi diakui sebagai negara mitra BRICS bersama 12 negara lainnya. Kehadiran Indonesia di BRICS, bersama negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam, menandakan peran penting kawasan Asia Tenggara dalam dinamika ekonomi dan politik global.
Kesimpulan: Penguatan Kerja Sama Strategis
Pertemuan antara Menlu Retno dan Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Andrey Rudenko, menandai komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral, khususnya di bidang keamanan pangan dan energi. Kemitraan strategis ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan ketahanan nasional kedua negara, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam kancah internasional, terutama dalam konteks keanggotaannya di BRICS.
Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga mencakup berbagai bidang lainnya untuk memastikan hubungan bilateral yang komprehensif dan saling menguntungkan. Dengan demikian, Indonesia dan Rusia dapat bersama-sama menghadapi tantangan global dan membangun masa depan yang lebih baik.