Pakar Kesehatan IDAI: Anak Tak Perlu Mandi Hujan, Risiko Kesehatan Lebih Tinggi
IDAI menyarankan agar anak-anak menghindari mandi hujan karena risiko paparan kuman dan bakteri, terutama di musim pancaroba yang rawan penyakit ISPA.
Jakarta, 22 Maret 2024 (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan anjuran agar orang tua menghindari kebiasaan anak mandi hujan. Meskipun ada anggapan bahwa bermain hujan dapat meningkatkan kreativitas, dr. Nitish Basant Adnani dari IDAI menekankan risiko kesehatan yang lebih tinggi. Hal ini disampaikan melalui keterangan tertulis pada Sabtu lalu. Anjuran ini muncul terutama di tengah musim pancaroba yang rawan penyakit.
Menurut dr. Nitish, air hujan berpotensi mengandung berbagai kuman, bakteri, dan virus yang dapat membahayakan kesehatan anak. Meskipun beberapa sumber menyebutkan manfaat mandi hujan seperti melatih motorik dan sensorik, serta mengurangi waktu menatap layar, risiko infeksi jauh lebih besar. Oleh karena itu, IDAI lebih memprioritaskan kesehatan anak.
Jika anak terlanjur terkena air hujan, dr. Nitish menyarankan agar segera mengganti pakaian basah dan memandikan anak dengan air hangat serta sabun. Langkah ini penting untuk meminimalisir risiko infeksi.
Musim Pancaroba dan Risiko ISPA pada Anak
dr. Nitish menjelaskan bahwa musim pancaroba meningkatkan risiko penyakit, khususnya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Udara lembap menjadi lingkungan ideal bagi pertumbuhan kuman penyebab ISPA, meningkatkan risiko penularan pada anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh lebih rentan.
Untuk mencegah ISPA dan penyakit lain, orang tua dianjurkan untuk menerapkan beberapa langkah pencegahan. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur merupakan langkah penting. Membatasi kontak dengan orang sakit juga perlu dilakukan. Penggunaan masker, terutama untuk anak di atas dua tahun, disarankan di tempat umum dan sekolah.
Selain menjaga kebersihan, asupan gizi seimbang sangat krusial. Anak perlu mendapatkan cukup karbohidrat, protein, dan lemak. Makanan kaya vitamin dan mineral, seperti sayur dan buah, juga penting untuk meningkatkan imunitas.
Pentingnya Suplementasi dan Vaksinasi
dr. Nitish juga menekankan pentingnya suplementasi dan vaksinasi untuk melindungi anak di musim pancaroba. IDAI merekomendasikan suplementasi vitamin D dengan dosis 400 unit per hari untuk anak usia 0-1 tahun, dan 600-1.000 unit per hari untuk anak di atas 1 tahun. Vaksinasi juga merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan anak.
Kesimpulannya, meskipun ada anggapan positif mengenai bermain hujan, IDAI memprioritaskan kesehatan anak dengan menyarankan agar anak-anak menghindari mandi hujan, terutama di musim pancaroba. Pencegahan penyakit melalui kebersihan, gizi seimbang, suplementasi, dan vaksinasi jauh lebih penting untuk melindungi anak dari risiko infeksi.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan tersebut, orang tua dapat memberikan perlindungan optimal bagi kesehatan anak-anak mereka.