Jalan Bergelombang di Tol Layang MBZ, Pemudik Diminta Jaga Kecepatan
Kondisi jalan bergelombang di Tol Layang MBZ arah Jakarta membuat pemudik disarankan menjaga kecepatan kendaraan agar tetap nyaman dan aman.

Jakarta, 22 Maret 2025 - Kondisi jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) yang bergelombang di ruas menuju Jakarta dari Gerbang Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, membuat para pemudik Lebaran harus lebih berhati-hati dan menjaga kecepatan kendaraan mereka. Hal ini terungkap dari pantauan langsung tim ANTARA saat melintasi tol tersebut pada Sabtu dini hari.
Berdasarkan pengamatan, kendaraan yang melaju dengan kecepatan 100-120 kilometer per jam cenderung membuat penumpang merasa mual atau tidak nyaman karena guncangan yang cukup signifikan akibat jalan yang bergelombang. Kondisi ini membuat mobil limbung dan berguncang. Untuk meminimalisir ketidaknyamanan tersebut, disarankan untuk menjaga kecepatan kendaraan di kisaran 80-90 kilometer per jam.
Perlu dicatat bahwa pengalaman berkendara ini mungkin berbeda-beda tergantung jenis mobil yang digunakan. Mobil minibus atau mobil dengan spesifikasi lebih baik, serta kondisi fisik dan kebiasaan penumpang, akan memengaruhi tingkat kenyamanan perjalanan. Aturan resmi menetapkan batas kecepatan aman di jalan tol adalah 80-100 kilometer per jam, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5/2005 tentang Jalan Tol.
Kondisi Tol Layang MBZ dan Arus Mudik
Pada H-9 Lebaran 2025, petugas terlihat bersiap untuk memastikan kenyamanan para pemudik. Terlihat traffic cone di sejumlah bahu jalan di area luar Gerbang Tol Cikatama dan perawatan jalan di KM 57 Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta. Secara umum, kondisi Tol Layang MBZ dan Jalan Tol Trans Jawa Jakarta-Cikampek dalam keadaan baik, dengan penerangan yang cukup dan arus lalu lintas yang masih lancar.
Integrasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan Jalan Layang MBZ terbukti efektif dalam mengurai kepadatan kendaraan, sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan jalan tol baik untuk perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh. Jalan Layang MBZ sepanjang 38 kilometer, membentang dari KM 10 hingga KM 48, memiliki dua lajur dan bahu jalan di kedua sisi, baik arah Jakarta maupun Cikampek.
PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek, sementara PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) mengelola Jalan Layang MBZ. Data dari petugas piket di Kantor Jasamarga Transjawa Tol menunjukkan jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui Jalan Tol Trans Jawa via GT Cikatama pada Jumat (21/3), pukul 21.00 hingga Sabtu, pukul 00.37 WIB tercatat 7.647 unit, mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya (14.00-21.00 WIB) yang mencapai 10.457 unit.
Sementara itu, kendaraan yang datang dari arah Palimanan menuju Jakarta melalui GT Cikatama berjumlah 4.622 unit, juga mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya (14.00-21.00 WIB) yang mencapai 10.152 unit. Jumlah bus AKAP dan minibus dengan bagasi di atap masih relatif sedikit dibandingkan dengan kendaraan angkutan barang golongan III-V yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Kendaraan yang Boleh Melintas di Tol Layang MBZ
Tol Layang MBZ hanya dapat dilintasi oleh mobil dan truk kecil golongan II. Dari hasil pemantauan, arus lalu lintas di ruas tol ini masih tergolong landai. Kondisi jalan yang bergelombang ini menjadi perhatian khusus bagi para pemudik agar tetap berhati-hati dan menjaga kecepatan kendaraan sesuai anjuran, demi keselamatan dan kenyamanan perjalanan.
Kesimpulannya, meskipun secara umum kondisi jalan tol dalam keadaan baik dan arus lalu lintas lancar, pemudik tetap diimbau untuk waspada dan menjaga kecepatan kendaraan, terutama di ruas Tol Layang MBZ yang memiliki kondisi jalan bergelombang. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan selama mudik Lebaran.