Makassar Siapkan Transportasi Publik Ramah Lingkungan, Kolaborasi Pentahelix Jadi Kunci
Pemkot Makassar berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun sistem transportasi publik yang inklusif dan rendah karbon, guna mewujudkan Kota Makassar yang ramah lingkungan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tengah gencar membangun sistem transportasi publik yang lebih ramah lingkungan. Upaya ini dipicu oleh kesadaran akan pentingnya mengurangi emisi karbon dan menciptakan sistem transportasi yang inklusif bagi seluruh warga. Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, H. Zainal Ibrahim, menyatakan komitmen Pemkot dalam mewujudkan visi ini melalui berbagai strategi kolaboratif.
Langkah konkrit yang dilakukan adalah penyusunan rancangan peraturan daerah (Perda) tentang penyelenggaraan perhubungan. Perda ini diharapkan dapat menjadi payung hukum yang kuat dalam mendukung pengembangan transportasi publik yang rendah karbon. Selain itu, Pemkot Makassar juga tengah mengkaji sumber pendanaan yang efisien, baik dari APBN, APBD, maupun melalui kerja sama dengan pihak swasta.
Kolaborasi pentahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, dan media, menjadi kunci keberhasilan program ini. Hal ini ditegaskan oleh H. Zainal Ibrahim dalam penutupan program United Kingdom Partnering for Accelerated Climate Transitions (UK PACT) Indonesia di Makassar. "Kolaborasi pentahelix untuk mewujudkan ini menjadi kunci utama dalam mendorong kesadaran masyarakat dan mengawal kebijakan pemerintah untuk menciptakan solusi transportasi yang ramah lingkungan dan efisien," ujarnya.
Langkah Konkret Pemkot Makassar dalam Mewujudkan Transportasi Publik Ramah Lingkungan
Pemkot Makassar telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan transportasi publik yang rendah karbon. Salah satu langkah nyata adalah penyusunan Makassar Road Safety Report, sebuah laporan yang memberikan rekomendasi perbaikan infrastruktur jalan, peningkatan penerangan jalan, rekayasa lalu lintas, dan penguatan penegakan hukum untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas.
Laporan tersebut dihasilkan berkat kerja sama dengan UK PACT dan mitra di Makassar. Rekomendasi yang tertuang dalam laporan ini akan menjadi acuan dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur transportasi yang lebih aman dan efisien. Selain itu, Pemkot juga aktif melakukan pendampingan tenaga ahli dan peningkatan kapasitas melalui perbandingan dengan sejumlah kota di Indonesia.
Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kota Makassar, Jusman Hattu, menambahkan bahwa Program Kota Masa Depan UK PACT telah memberikan dukungan yang signifikan dalam pembangunan transportasi publik di Makassar. Dukungan tersebut meliputi penyusunan naskah akademik, draft Ranperda Perhubungan, pendampingan tenaga ahli, hingga peningkatan kapasitas melalui studi banding dengan kota-kota lain di Indonesia.
Peran Aktif Masyarakat dan Media dalam Mewujudkan Transportasi Ramah Lingkungan
Urban Development Senior Program Lead WRI Indonesia, Dimas Nu’man Fadhil, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat, khususnya generasi muda dan media, dalam mengawal upaya pengembangan dan perbaikan transportasi publik di Kota Makassar. Media memiliki peran krusial sebagai jembatan informasi yang akurat, membangun pemahaman bersama, dan mendorong kebijakan yang lebih efektif untuk kepentingan masyarakat.
Jusman Hattu juga sependapat dengan hal tersebut. Ia menyadari pentingnya peran aktif generasi muda dan media untuk membangun pemahaman yang selaras antara pemerintah dan masyarakat. "Media berperan sebagai jembatan dalam menyampaikan informasi yang akurat, membangun pemahaman bersama, dan mendorong kebijakan yang lebih efektif untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan media, diharapkan program pengembangan transportasi publik yang rendah karbon di Kota Makassar dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Hal ini akan berdampak positif bagi lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Makassar.
Pemkot Makassar menyadari bahwa pembangunan transportasi publik yang berkelanjutan membutuhkan komitmen dan kerja keras dari semua pihak. Oleh karena itu, kolaborasi dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, Makassar dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam membangun sistem transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.