Pariwisata Jawa Tengah: Daya Ungkit Perekonomian dan Magnet Investasi Internasional
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menekankan peran krusial sektor pariwisata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, ditopang oleh event internasional dan pengembangan infrastruktur.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan peran vital sektor pariwisata sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Pernyataan ini disampaikan saat beliau menghadiri acara Gathering Golf Tournament HUT ke-62 Bank Jateng di Semarang pada Sabtu, 10 Mei 2025. Beliau menekankan bahwa perkembangan pariwisata berjalan seiring dengan peningkatan ekonomi masyarakat Jawa Tengah, sebuah sinergi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
Luthfi mencontohkan beberapa event yang secara nyata telah mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti Karimunjawa International Skydiving Adventure (KISA) di Kepulauan Karimunjawa dan Gathering Golf HUT ke-62 Bank Jateng. KISA, yang diikuti peserta mancanegara, membuktikan Jawa Tengah semakin diakui di kancah internasional. Keberhasilan event ini menunjukkan potensi besar pariwisata Jawa Tengah untuk menarik wisatawan dan investasi asing.
Lebih lanjut, Gubernur Luthfi memaparkan strategi pengembangan pariwisata Jawa Tengah yang terintegrasi. Dengan lebih dari 1000 desa wisata yang telah beroperasi, pengembangan selanjutnya akan difokuskan pada kawasan aglomerasi strategis seperti Borobudur, Kopeng, dan Rawa Pening untuk memaksimalkan dampak ekonomi dan meningkatkan daya saing.
Pengembangan Infrastruktur Mendukung Pariwisata
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur guna menunjang sektor pariwisata. Salah satu fokus utama adalah pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dan bandara-bandara perintis di berbagai daerah. Hal ini bertujuan untuk mempermudah aksesibilitas bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Langkah strategis lainnya adalah pembukaan rute penerbangan baru oleh Susi Air. Rute-rute tersebut akan menghubungkan Bali-Yogyakarta-Karimunjawa, serta Karimunjawa-Semarang, dan Karimunjawa-Yogyakarta-Bali. Peningkatan konektivitas ini diyakini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan menarik minat investor untuk berinvestasi di Jawa Tengah.
"Nanti maskapai Susi Air juga akan membuka rute penerbangan dari Bali–Yogyakarta–Karimunjawa, serta Karimunjawa–Semarang, dan Karimunjawa–Yogyakarta–Bali," kata Gubernur Luthfi.
Sportainment dan Jejaring Bisnis
Gathering Golf HUT ke-62 Bank Jateng tidak hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga strategi pengembangan "sportainment" di Jawa Tengah. Acara ini diikuti lebih dari seratus peserta dari berbagai latar belakang profesi, termasuk para pengusaha. Hal ini menciptakan peluang berjejaring dan kolaborasi bisnis yang berharga.
Gubernur Luthfi melihat kegiatan ini sebagai wadah diskusi informal yang efektif. "Olahraga ini tidak mengenal batas usia dan waktu. Artinya, siapa pun bisa ikut, dari berbagai usia dan profesi," ujarnya. Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa acara ini menjadi tempat bertemunya para pelaku ekonomi, menciptakan ruang untuk "brainstorming" dan diskusi kecil yang produktif.
"Kita juga banyak melakukan brainstorming dan diskusi-diskusi kecil dengan para pelaku usaha, wirausaha, dan sebagainya. Dengan adanya even gathering golf ini, dunia usaha maupun perbankan di Jawa Tengah akan semakin mewarnai," pungkas Luthfi.
Dengan demikian, pengembangan pariwisata di Jawa Tengah tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah wisatawan, tetapi juga pada dampak ekonomi yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat. Strategi terintegrasi yang melibatkan pengembangan infrastruktur, event berskala internasional, dan jejaring bisnis diharapkan dapat menjadikan Jawa Tengah sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.