Pemkab Cianjur Berikan Pelatihan Parenting untuk Orang Tua Siswa Bermasalah
Pemerintah Kabupaten Cianjur menggelar pelatihan parenting bagi 30 orang tua siswa bermasalah untuk menciptakan pola asuh yang lebih baik dan mencegah perilaku negatif anak.
Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyelenggarakan pelatihan kelas parenting bagi 30 orang tua siswa yang tengah menjalani pembinaan. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali orang tua dengan pemahaman pola asuh yang tepat, sehingga dapat membimbing anak agar terhindar dari perilaku negatif. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons atas meningkatnya kasus kenakalan remaja di Cianjur, khususnya di kalangan siswa SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya difokuskan pada siswa bermasalah, tetapi juga pada orang tua mereka. "Pelatihan parenting ini penting agar orang tua sadar dan paham bagaimana mengasuh anak dengan baik," ujar Ruhli. "Harapannya, mereka dapat menerapkan pola asuh yang efektif sehingga anak lebih patuh dan berperilaku baik."
Pelatihan ini menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan terbuka antara orang tua dan anak. Diharapkan, melalui komunikasi yang efektif, orang tua dapat lebih memahami anak dan membimbing mereka menuju pembentukan karakter yang lebih baik. Bahkan, pelatihan ini diharapkan dapat mempererat hubungan orang tua dan anak.
Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pencegahan Perilaku Negatif
Ruhli Solehudin menambahkan bahwa pelatihan parenting ini merupakan bagian integral dari program pembinaan siswa bermasalah yang diselenggarakan oleh Pemkab Cianjur. Program ini bertujuan untuk memberikan solusi komprehensif, tidak hanya dengan pembinaan terhadap siswa, tetapi juga dengan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua.
Dengan bekal ilmu parenting yang didapat, orang tua diharapkan mampu menciptakan lingkungan rumah yang kondusif bagi perkembangan anak. Hal ini penting untuk mencegah anak mengulangi kesalahan yang telah dilakukan selama menjalani pembinaan di barak militer. "Kami ingin memastikan bahwa ketika anak kembali ke rumah, mereka mendapatkan dukungan dan bimbingan yang tepat dari orang tua," tambah Ruhli.
Jadwal dan lokasi pelatihan masih dalam tahap diskusi. Pihak Pemkab Cianjur mempertimbangkan untuk menyelenggarakan pelatihan di barak atau di lokasi lain yang lebih representatif. Yang terpenting, pelatihan ini dapat memberikan dampak positif bagi orang tua dan anak.
Program Pembinaan Siswa Bermasalah di Cianjur
Sebelumnya, Pemkab Cianjur telah melaksanakan program pembinaan bagi 30 siswa SMP yang terlibat dalam tawuran, kekerasan, dan penyalahgunaan narkoba. Bupati Cianjur, Mohamad Wahyu Ferdian, menjelaskan bahwa program ini merupakan respons atas meningkatnya angka kenakalan remaja di wilayah tersebut.
Para siswa yang mengikuti program pembinaan ini dititipkan di barak militer. Selama menjalani pembinaan, mereka mendapatkan pelatihan karakter dan keterampilan hidup. Sementara itu, program pembinaan untuk siswa SMA/SMK sederajat akan diintegrasikan ke dalam program serupa di tingkat provinsi.
"Pemantauan dilakukan ke sejumlah wilayah di Cianjur, di mana terdapat puluhan siswa SMP yang bermasalah, sehingga melakukan koordinasi dengan orang tua menawarkan jalan pembinaan yang mendapat respons positif," kata Bupati Cianjur, Mohamad Wahyu Ferdian.
Dengan adanya pelatihan parenting ini, diharapkan orang tua dapat berperan aktif dalam membina dan membimbing anak, sehingga angka kenakalan remaja di Cianjur dapat ditekan.
Program pembinaan ini merupakan upaya komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan keluarga. Harapannya, dengan sinergi yang baik, program ini dapat memberikan dampak positif bagi generasi muda Cianjur.