Pemkab Cianjur Tata Objek Wisata untuk Karya Wisata Sekolah
Pemerintah Kabupaten Cianjur berbenah menata objek wisata lokal agar dapat menjadi alternatif tujuan karya wisata siswa, sekaligus mengurangi biaya dan memaksimalkan pembelajaran.
Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tengah gencar menata dan mengelola objek wisata di wilayahnya. Langkah ini bertujuan untuk menyediakan alternatif tujuan karya wisata atau study tour bagi para pelajar, khususnya dari sekolah-sekolah di Cianjur. Kebijakan ini diambil sebagai respons atas larangan karya wisata ke luar kota yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Bupati Cianjur, Mohamad Wahyu, menjelaskan bahwa Cianjur memiliki beragam objek wisata yang menarik, mulai dari wisata alam seperti pegunungan, pantai, dan air terjun, hingga wisata religi. Dengan potensi wisata yang melimpah ini, Pemkab Cianjur berupaya meningkatkan kualitas dan daya tarik objek wisata lokal agar dapat menjadi pilihan utama bagi sekolah-sekolah yang hendak mengadakan karya wisata.
Penataan ini meliputi perbaikan sarana dan prasarana, serta peningkatan fasilitas penunjang di berbagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk menciptakan pengalaman wisata yang lebih nyaman dan berkesan bagi para pelajar, sekaligus meningkatkan citra pariwisata Cianjur di mata wisatawan dari berbagai daerah. Dengan demikian, kegiatan karya wisata dapat tetap terlaksana tanpa harus melanggar aturan yang berlaku.
Objek Wisata Cianjur sebagai Alternatif Karya Wisata
Bupati Wahyu menekankan bahwa larangan karya wisata ke luar kota bertujuan untuk memaksimalkan nilai pembelajaran dan mengurangi beban biaya bagi orang tua siswa. Beliau berpendapat bahwa karya wisata ke luar kota seringkali kurang efektif dalam hal pembelajaran, dan biayanya yang tinggi memberatkan para orang tua. Oleh karena itu, Pemkab Cianjur berupaya menyediakan alternatif yang lebih terjangkau dan efektif di dalam wilayah Cianjur sendiri.
Penataan objek wisata di Cianjur tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada aspek pengelolaan. Pemkab Cianjur berupaya menciptakan sistem pengelolaan yang terintegrasi dan transparan, sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi para pengunjung. Hal ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan, termasuk para pelajar yang hendak melakukan karya wisata.
Pemkab Cianjur juga tengah berupaya mengatasi berbagai permasalahan yang selama ini menjadi kendala bagi pengembangan pariwisata di wilayahnya. Permasalahan tersebut antara lain meliputi infrastruktur jalan menuju objek wisata, serta sistem tiket dan parkir yang masih belum terintegrasi dengan baik.
Tanggapan Pelaku Pariwisata
Larangan karya wisata ke luar kota mendapat tanggapan beragam dari pelaku pariwisata dan agen perjalanan di Cianjur. CEO Atour Cianjur, Acep Mahdar, misalnya, menyoroti masih buruknya penataan dan pengelolaan destinasi wisata di Jawa Barat, khususnya di Cianjur. Menurutnya, hal ini menyebabkan wisata di Cianjur belum menjadi pilihan utama bagi agen perjalanan.
Acep Mahdar mencontohkan permasalahan terkait tiket dan parkir yang masih belum terintegrasi, serta maraknya pungutan liar di beberapa objek wisata. Selain itu, infrastruktur jalan menuju beberapa objek wisata juga masih belum memadai, sehingga menyulitkan akses bagi kendaraan besar. Beliau berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih terhadap penataan dan pengelolaan destinasi wisata di Cianjur.
Acep juga menyoroti perbedaan pengelolaan destinasi wisata di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang sudah lebih tertata, khususnya dalam hal sistem tiket dan parkir yang terintegrasi. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat wisata di Jawa Tengah dan Jawa Timur lebih diminati dibandingkan dengan wisata di Jawa Barat.
Dengan adanya penataan dan pengelolaan objek wisata yang lebih baik, diharapkan karya wisata sekolah di Cianjur dapat memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi para siswa, tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi dan tetap sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemkab Cianjur berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pariwisata lokal agar dapat bersaing dengan destinasi wisata di daerah lain.
Ke depan, diharapkan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, pelaku pariwisata, dan sekolah-sekolah dapat menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua pihak. Dengan demikian, karya wisata tidak hanya menjadi kegiatan rekreasi, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran yang efektif dan berkesan bagi para pelajar.