Pemkab Jayawijaya Libatkan Gereja dalam Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya mendorong program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melibatkan denominasi gereja untuk memastikan keberhasilan dan kepercayaan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, mengambil langkah inovatif untuk memastikan keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bupati Jayawijaya, Athenius Murib, mengumumkan keterlibatan aktif berbagai denominasi gereja dalam program ini. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memastikan makanan bergizi tersebut diterima dengan baik oleh para siswa penerima manfaat.
Program MBG di Kabupaten Jayawijaya menargetkan 15.000 siswa dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK. Tahap awal program ini akan fokus pada 20 sekolah di Distrik Wamena, sebelum kemudian diperluas ke distrik-distrik lain. Bupati Murib menekankan pentingnya evaluasi dan pendataan ulang sekolah-sekolah yang akan berpartisipasi untuk meminimalisir potensi penolakan program.
Keputusan untuk melibatkan gereja didasari oleh kondisi unik Papua Pegunungan yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Dengan melibatkan tokoh-tokoh agama, diharapkan program MBG dapat diterima lebih baik oleh masyarakat dan memastikan distribusi makanan bergizi berjalan lancar. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap program-program pemerintah.
Keterlibatan Gereja Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat
Bupati Murib menjelaskan alasan di balik keputusan untuk melibatkan denominasi gereja seperti GIDI, Kingmi, Baptis, GKI, dan lainnya. “Mengapa hal ini perlu, supaya masyarakat percaya bahwa MBG ini benar-benar baik dan layak dikonsumsi oleh siapa saja termasuk anak-anak,” katanya. Kepercayaan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program MBG, dan peran gereja dianggap krusial dalam membangun kepercayaan tersebut.
Langkah ini juga diharapkan dapat mengatasi potensi hambatan sosial dan budaya yang mungkin muncul. Dengan adanya dukungan dari tokoh agama setempat, diharapkan program MBG dapat diterima dengan lebih baik oleh masyarakat dan berjalan tanpa kendala berarti. Keterlibatan gereja diharapkan dapat menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya telah menginstruksikan Dinas Pendidikan dan kepala sekolah di 20 sekolah sasaran untuk mendukung penuh program MBG. Kerja sama yang erat antara pemerintah, sekolah, dan gereja diharapkan dapat memastikan suksesnya program ini dalam meningkatkan gizi anak-anak di Kabupaten Jayawijaya.
Evaluasi dan Pemantauan Program MBG
Bupati Murib juga menekankan pentingnya evaluasi dan pemantauan program MBG. Pihaknya meminta pengurus Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (SPPG-BGN) untuk melakukan pendataan ulang sekolah-sekolah yang akan berpartisipasi dalam program ini. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesiapan dan keseriusan sekolah dalam menerima dan menjalankan program MBG.
Pendataan ulang ini juga penting untuk mencegah penolakan program di kemudian hari. Dengan memastikan kesiapan sekolah dan dukungan dari masyarakat, diharapkan program MBG dapat berjalan efektif dan mencapai tujuannya untuk meningkatkan gizi anak-anak. Pemantauan yang ketat juga akan memastikan distribusi dan kualitas makanan yang diberikan.
Selain itu, Bupati Murib juga menyarankan agar sumber karbohidrat dalam MBG dikombinasikan antara nasi dan berbagai jenis umbi-umbian. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat karena hasil pertanian mereka akan dibeli untuk memenuhi kebutuhan program MBG.
Kesimpulan
Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Jayawijaya merupakan langkah penting dalam meningkatkan gizi anak-anak. Keterlibatan gereja dalam program ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memastikan keberhasilan program. Evaluasi dan pemantauan yang berkelanjutan juga akan memastikan efektivitas program dan pencapaian tujuannya.