Pemkab Tangerang Optimistis Bebas Stunting pada 2030
Pemerintah Kabupaten Tangerang optimistis mencapai target zero stunting pada 2030 melalui kolaborasi lintas sektor dan program-program percepatan penurunan stunting.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang memasang target ambisius: bebas dari angka kekerdilan atau stunting pada balita di tahun 2030. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, pada Senin, 28 April 2024, di Tangerang, Banten. Target ini diyakini dapat tercapai melalui kerja sama yang kuat dan berkelanjutan antar berbagai pihak terkait.
Agenda Rembuk Stunting yang baru saja digelar menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Tangerang dalam upaya penuntasan stunting. Forum ini menjadi wadah untuk merancang rencana kerja bersama, mengintegrasikan berbagai sektor, dan memastikan keberlanjutan program-program penurunan stunting secara signifikan. Wakil Bupati menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat untuk mencapai tujuan ini.
Pengalaman dalam pencegahan dan penurunan stunting sejak 2018 hingga 2024 menjadi bekal berharga. Meskipun demikian, regulasi yang lebih jelas dan terarah diharapkan dapat menjadi panduan yang lebih efektif dalam pelaksanaan aksi-aksi penurunan stunting ke depannya. Pemkab Tangerang telah menunjukkan progres yang signifikan dengan penurunan prevalensi stunting sebesar 9,3 persen dalam lima tahun terakhir, dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 21,5 persen pada 2023.
Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Tangerang
Pemkab Tangerang telah menerbitkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 123 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Keputusan Bupati Nomor 400/Kep.1176-huk/2023 tentang Tim Gerakan Bersama Atasi Kemiskinan Ekstrim dan Cegah Stunting. Kedua regulasi ini menjadi landasan hukum dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. "Kami optimistis bahwa melalui kerja sama yang erat dan berkesinambungan, target ini dapat tercapai demi masa depan anak-anak yang lebih sehat dan berkualitas," ujar Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah.
Berbagai program strategis pun telah dan akan terus digencarkan. Salah satu contohnya adalah program 'Gerebek Posyandu' dan 'Pos Gizi - DAHSAT' yang akan segera dilaksanakan. Program-program ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting dan menjangkau lebih banyak balita yang membutuhkan.
Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemkab Tangerang menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengatasi masalah stunting. Dengan adanya kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, target zero stunting pada 2030 di Kabupaten Tangerang bukanlah hal yang mustahil.
Strategi dan Kolaborasi Kunci Sukses Penurunan Stunting
Suksesnya program penurunan stunting di Kabupaten Tangerang tidak terlepas dari strategi yang terencana dan kolaborasi yang kuat antar berbagai pihak. Pemkab Tangerang telah menunjukkan komitmennya dengan menerbitkan peraturan bupati dan membentuk tim khusus untuk menangani masalah ini. Selain itu, pengalaman selama beberapa tahun terakhir juga menjadi modal berharga dalam menyusun strategi yang lebih efektif.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam upaya ini. Kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, tenaga kesehatan, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk memastikan keberhasilan program. Partisipasi aktif masyarakat juga sangat dibutuhkan, mulai dari memberikan informasi yang akurat hingga mendukung pelaksanaan program di lapangan.
Program-program yang inovatif dan terukur juga menjadi faktor penting. Program 'Gerebek Posyandu' dan 'Pos Gizi - DAHSAT' contohnya, dirancang untuk menjangkau lebih banyak balita dan memberikan layanan yang lebih efektif. Evaluasi dan monitoring yang berkala juga diperlukan untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Dengan strategi yang tepat, kolaborasi yang kuat, dan program yang efektif, Pemkab Tangerang optimistis dapat mencapai target zero stunting pada tahun 2030. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Tangerang dan masa depan Indonesia.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Anak-anak yang sehat dan terbebas dari stunting akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa.