Pemkot Madiun Antisipasi Lonjakan Inflasi Jelang Ramadhan-Lebaran 2025
Pemerintah Kota Madiun menyiapkan berbagai strategi untuk mengendalikan inflasi selama Ramadhan dan Lebaran 2025, termasuk program belanja lokal dan operasi pasar murah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, bersiap menghadapi potensi lonjakan inflasi menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah atau tahun 2025. Antisipasi ini dilakukan mengingat meningkatnya permintaan bahan pangan selama periode tersebut. Langkah-langkah konkret telah disiapkan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat Kota Madiun.
Kepala Bagian Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota Madiun, Danang Novianto, memaparkan strategi yang akan diterapkan. Pemkot Madiun akan fokus pada tiga hal utama: memastikan ketersediaan stok bahan pangan, menstabilkan harga, dan menjaga daya beli masyarakat. Berbagai program dan kerjasama dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut.
"Upaya dilakukan dengan menjaga ketersediaan stok, stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok, serta daya beli masyarakat," ujar Danang Novianto dalam keterangannya di Madiun, Kamis (20/2).
Menggenjot Belanja Lokal dan Bansos
Salah satu strategi kunci adalah menggencarkan program belanja lokal. Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Madiun didorong untuk berbelanja di Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekitar tempat tinggal mereka. Transaksi belanja tersebut kemudian dilaporkan melalui aplikasi Pro UMKM.
"Sehingga, dengan tingkat konsumsi UMKM yang semakin tinggi diharapkan dapat menguatkan perekonomian kota," tambah Danang. Selain itu, bantuan sosial (bansos) akan disalurkan untuk menopang daya beli masyarakat. Penyaluran bansos saat ini masih menunggu petunjuk teknis dari tingkat kota, meskipun alokasi dana dari Kementerian Keuangan telah tersedia.
Kerjasama dengan daerah penghasil bahan pangan juga akan ditingkatkan untuk menjamin kelancaran distribusi. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal dan mencegah kelangkaan.
Operasi Pasar Murah dan Pemantauan Harga
Sebagai langkah antisipasi kenaikan harga, Pemkot Madiun mempersiapkan operasi pasar murah dan warung tekan inflasi (Wartek). Toko acuan di Pasar Sleko juga akan berperan penting dalam mengamankan rantai pasokan bahan pokok. Pemantauan intensif terhadap stok dan harga di pasaran akan dilakukan secara berkala.
Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini potensi kelangkaan barang atau kenaikan harga yang signifikan di atas Harga Acuan Penjualan (HAP). Pemkot Madiun juga mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan menghindari panic buying yang dapat memperparah situasi.
"Beli bahan pangan sesuai kebutuhan dan tidak perlu panic buying yang justru menyebabkan kelangkaan barang dan kenaikan harga," pesan Danang. Pihaknya memastikan bahwa hingga saat ini, pasokan dan stok bahan pangan penting di Kota Madiun masih tergolong aman.
Tim Satgas Pangan Siaga
Tim Satgas Pangan dan Pengendali Inflasi Kota Madiun akan terus bekerja keras untuk memantau dan menjaga stabilitas harga. Kerja sama yang solid antar instansi terkait menjadi kunci keberhasilan dalam mengantisipasi dan mengatasi potensi gejolak harga menjelang Ramadhan dan Lebaran 2025. Pemkot Madiun berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan terjangkauanya bahan pokok bagi seluruh warga Kota Madiun.
Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, Pemkot Madiun optimis dapat menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah inflasi yang tak terkendali selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.