Penguatan ASEAN: Kunci Redam Gejolak Global, Kata Hassan Wirajuda
Mantan Menlu Hassan Wirajuda menekankan pentingnya penguatan tatanan regional ASEAN untuk menghadapi ketidakstabilan global, terutama dengan menyelesaikan masalah Myanmar.
Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Hassan Wirajuda, baru-baru ini memberikan pernyataan penting terkait kunci menghadapi gejolak global. Dalam wawancara khusus di Beijing pada 19 Februari 2024, beliau menekankan pentingnya penguatan tatanan regional ASEAN. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap berbagai ketidakstabilan global yang tengah terjadi. Beliau percaya bahwa stabilitas kawasan Asia Tenggara menjadi hal yang mutlak bagi Indonesia.
Menurut Hassan Wirajuda, stabilitas dan kekuatan ASEAN sangat krusial dalam menghadapi situasi global yang bergejolak. Beliau melihat bahwa meskipun banyak bagian dunia mengalami ketidakstabilan, Asia Tenggara harus menjadi kawasan yang stabil, kuat, dan solid. Hal ini penting untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan negara-negara anggota ASEAN.
Pernyataan ini muncul di tengah berbagai tantangan global, termasuk konflik dan ketidakpastian ekonomi. Wirajuda menyoroti pentingnya ASEAN sebagai benteng pertahanan regional di tengah melemahnya tatanan global yang ditandai dengan berbagai konflik proksi dan negara-negara yang menuju kegagalan (failing states).
Menyelesaikan Masalah Myanmar: Prioritas ASEAN
Hassan Wirajuda menunjuk pada pentingnya menyelesaikan masalah Myanmar sebagai langkah utama untuk memperkuat ASEAN. Beliau menyatakan bahwa kegagalan ASEAN dalam menyelesaikan konflik di Myanmar selama beberapa kepemimpinan ASEAN (Brunei, Kamboja, Laos, dan Indonesia) menghambat peran ASEAN yang lebih aktif di kawasan yang lebih luas, seperti Asia Timur atau Indo-Pasifik.
Menurutnya, penyelesaian masalah Myanmar sangat penting untuk mewujudkan Komunitas Asia Timur (East Asian Community) melalui East Asian Summit (EAS). EAS, yang didefinisikan sebagai wahana utama pembentukan komunitas tersebut, akan memberikan pegangan bagi ASEAN dalam menghadapi pergeseran geopolitik.
Indonesia, sebagai negara yang berperan penting dalam perluasan definisi 'Asia Timur', memiliki peran krusial dalam upaya ini. Perluasan tersebut mencakup 10 negara ASEAN ditambah Australia, Selandia Baru, dan India, sehingga totalnya menjadi 16 negara. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama regional.
Peran ASEAN di Tengah Melemahnya Tatanan Global
Hassan Wirajuda juga menyoroti melemahnya tatanan global yang ditandai dengan berbagai konflik proksi di Timur Tengah dan konflik yang terlupakan (forgotten conflicts) di Afrika. Beliau melihat bahwa PBB, sebagai organisasi internasional utama, telah kehilangan efektivitasnya dalam mengatasi berbagai konflik tersebut.
Oleh karena itu, beliau menekankan pentingnya peran regional, khususnya ASEAN, sebagai payung perlindungan bagi negara-negara anggotanya. ASEAN, menurutnya, telah berhasil menciptakan suasana damai di Asia Tenggara selama bertahun-tahun, meskipun konflik internal masih terjadi di beberapa negara anggota.
Indonesia, sebagai salah satu negara anggota ASEAN, telah aktif berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan regional. Contohnya adalah peran Indonesia sebagai mediator dalam negosiasi antara Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) dan pemerintah Filipina, serta penyelesaian konflik antara Kamboja dan Vietnam.
Kinerja Ekonomi ASEAN: Daya Tarik Investasi
Meskipun perdagangan intra-ASEAN mengalami penurunan pada tahun 2023 menjadi 783,22 miliar dolar AS (22 persen dari total perdagangan ASEAN), ASEAN tetap menarik bagi investasi asing (FDI). Pada tahun 2023, ASEAN menerima FDI sebesar 3,9 triliun dolar AS, atau 17 persen dari total arus masuk FDI global.
Hal ini didorong oleh pengembangan rantai nilai kendaraan listrik (EV), kekuatan fundamental ASEAN sebagai pusat layanan keuangan dan manufaktur, serta restrukturisasi rantai pasok internasional. Sebagai contoh, perdagangan antara China dan ASEAN selama 8 bulan awal 2024 mencapai 638 miliar dolar AS.
Kesimpulannya, Hassan Wirajuda menekankan pentingnya penguatan ASEAN sebagai kunci untuk menghadapi gejolak global. Dengan menyelesaikan masalah Myanmar dan memperkuat kerja sama regional, ASEAN dapat memainkan peran yang lebih besar dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan, sekaligus menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.