IHSG Menguat 1,82 Persen, Respon Positif Proyeksi Fitch Ratings
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan, didorong proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Fitch Ratings dan sentimen positif dari bursa Asia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil ditutup menguat pada Rabu sore, 12 Juli 2023. Penguatan ini mencapai 119,20 poin atau 1,82 persen, menempatkan IHSG pada posisi 6.665,05. Kenaikan ini merupakan respons positif pelaku pasar terhadap proyeksi Fitch Ratings yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen pada tahun 2025. Hal ini juga dipengaruhi oleh sentimen positif dari bursa saham regional Asia.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, menjelaskan bahwa penguatan IHSG didorong oleh proyeksi Fitch Ratings tersebut. Meskipun angka tersebut di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 5,2 persen, namun tetap lebih baik dibandingkan banyak negara lain dengan kategori BBB. Pernyataan Nicodemus memberikan konteks penting terhadap optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Selain proyeksi Fitch Ratings, sentimen positif dari bursa Asia juga berkontribusi terhadap penguatan IHSG. Penguatan di bursa Asia ini didorong oleh respon positif investor terhadap kesepakatan gencatan senjata sementara antara Ukraina dan Rusia. Namun, potensi kenaikan IHSG diredam oleh beberapa faktor, termasuk ketidakpastian kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat.
Sentimen Pasar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi IHSG
Kenaikan IHSG juga dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan inflasi di Amerika Serikat. Para pelaku pasar menantikan rilis data inflasi AS, yang diperkirakan akan turun dari 3 persen menjadi 2,9 persen secara tahunan, dan dari 0,5 persen menjadi 0,3 persen secara bulanan. Penurunan inflasi ini berpotensi meningkatkan probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed, yang dapat memberikan dampak positif terhadap pasar saham global, termasuk IHSG.
Pergerakan IHSG sepanjang hari perdagangan menunjukkan tren positif. Meskipun dibuka dengan pelemahan, IHSG berhasil berbalik arah dan berada di zona hijau hingga penutupan sesi pertama. Tren positif ini berlanjut hingga penutupan perdagangan saham pada sesi kedua.
Analisis sektoral menunjukkan tujuh sektor mengalami penguatan, dengan sektor teknologi memimpin kenaikan sebesar 5,37 persen. Sektor barang konsumen primer dan non-primer juga mencatat kenaikan masing-masing sebesar 1,20 persen dan 1,04 persen. Sebaliknya, empat sektor mengalami penurunan, dengan sektor properti mengalami penurunan terdalam sebesar 0,72 persen.
Performa Saham dan Aktivitas Perdagangan
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar antara lain MINE, RELI, TEBE, RONY, dan LABA. Di sisi lain, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah LIVE, DATA, ITMA, MINA, dan BKSL. Data perdagangan menunjukkan frekuensi transaksi mencapai 1.113.000 kali, dengan volume perdagangan 18,24 miliar lembar saham senilai Rp9,85 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 301 saham naik, 317 saham turun, dan 339 saham tidak bergerak.
Pergerakan IHSG juga perlu dilihat dalam konteks pergerakan bursa saham regional Asia. Indeks Nikkei menguat 0,07 persen, sementara indeks Shanghai melemah 0,23 persen. Indeks Kuala Lumpur dan Straits Times juga mencatat pelemahan masing-masing sebesar 2,32 persen dan 0,19 persen. Perbandingan ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif terhadap pergerakan IHSG.
Secara keseluruhan, penguatan IHSG pada Rabu, 12 Juli 2023, menunjukkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia dan merespons positif proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Fitch Ratings. Namun, investor tetap perlu mencermati berbagai faktor global yang berpotensi mempengaruhi pasar saham domestik ke depannya.