Pentas Jalan Bastrasia FSB UNG: Meriahkan Bulan Sastra dan Perkenalkan Budaya Gorontalo
Himpunan Mahasiswa Jurusan Bastrasia FSB UNG sukses gelar Pentas Jalan di Bone Bolango, menampilkan beragam seni budaya Gorontalo dan melibatkan mahasiswa serta dosen.
Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali meramaikan dunia seni dan budaya Gorontalo. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa dan Sastra Indonesia (Bastrasia), Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) UNG, sukses menggelar Pentas Jalan di depan Kampus 4 UNG, Kabupaten Bone Bolango, pada 22-23 April 2024. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan sastra Gorontalo kepada masyarakat luas, sekaligus memeriahkan bulan sastra.
Ketua Panitia, Mohamad Rizal Trifarno, menjelaskan bahwa pentas jalanan ini menampilkan berbagai pertunjukan seni, mulai dari drama, puisi, monolog, tari, hingga nyanyian. Acara ini tidak hanya menampilkan bakat mahasiswa Bastrasia, tetapi juga terbuka untuk mahasiswa jurusan lain dan masyarakat umum yang berada di sekitar lokasi. Hal ini menunjukkan komitmen Bastrasia untuk melibatkan seluruh civitas akademika dan masyarakat dalam pelestarian budaya Gorontalo.
Keberhasilan acara ini juga tak lepas dari dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak. "Pentas jalan ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk memeriahkan bulan sastra," ujar Trifarno. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa antusiasme peserta dan penonton sangat tinggi, menandakan pentingnya kegiatan ini bagi masyarakat Gorontalo.
Meriahkan Bulan Sastra dengan Aneka Pertunjukan
Pentas Jalan yang digelar Bastrasia FSB UNG menampilkan beragam pertunjukan seni yang memukau. Tidak hanya menampilkan sastra dalam bentuk puisi dan monolog, tetapi juga dipadukan dengan seni tari dan musik tradisional Gorontalo. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Gorontalo secara lebih komprehensif kepada masyarakat.
Salah satu daya tarik utama pentas ini adalah keterlibatan dosen dalam pertunjukan. Wakil Dekan III FSB, Herson Kadir, turut serta mementaskan puisi, menunjukkan dukungan penuh terhadap kegiatan mahasiswa ini. Keikutsertaan dosen tersebut memberikan inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa untuk terus berkarya dan melestarikan budaya Gorontalo.
"Bukan hanya mahasiswa, namun ada beberapa dosen yang ikut serta dalam pementasan itu, salah satunya Wakil Dekan III FSB juga ikut mementaskan puisi," ungkap Trifarno. Hal ini menunjukkan sinergi yang kuat antara dosen dan mahasiswa dalam upaya pelestarian budaya.
Wadah Edukasi dan Pelestarian Budaya Gorontalo
Menurut Trifarno, kegiatan Pentas Jalan ini diharapkan dapat menjadi wadah yang memperkuat identitas seni dan budaya Gorontalo. Pertunjukan tersebut tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan pelestarian nilai-nilai budaya Gorontalo kepada generasi muda. Dengan menampilkan kekayaan tradisi lisan, musik, dan tari, diharapkan generasi muda dapat lebih mencintai dan melestarikan warisan budaya leluhur.
Wakil Dekan III FSB, Herson Kadir, mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh HMJ Bastrasia. Ia menilai Pentas Jalan ini sebagai langkah positif dalam memperkenalkan sastra dan budaya Gorontalo kepada masyarakat yang lebih luas. "Kegiatan Pentas Jalan tersebut, kata dia, digelar selama dua hari, 22-23 April." Apresiasi ini menunjukkan dukungan penuh dari pimpinan fakultas terhadap kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh mahasiswa.
Dengan keberhasilan Pentas Jalan ini, diharapkan akan lebih banyak kegiatan serupa yang dapat terselenggara di masa mendatang. Hal ini akan semakin memperkuat identitas budaya Gorontalo dan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap warisan budaya leluhur.
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata komitmen UNG dalam mendukung pengembangan seni dan budaya di Gorontalo. Semoga ke depannya, akan ada lebih banyak inisiatif serupa yang dapat memperkaya khazanah budaya Gorontalo dan menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya.