Pentingnya Integrasi Data Kekerasan Perempuan: Komnas Perempuan Ungkap Sinergi Tiga Sistem Kunci
Komnas Perempuan menekankan pentingnya integrasi data kekerasan perempuan antara Simfoni PPA, Sintas Puan, dan Titian Perempuan demi kebijakan berbasis realitas.
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyoroti urgensi integrasi data kasus kekerasan terhadap perempuan. Langkah ini krusial untuk memastikan akurasi serta efektivitas kebijakan yang berpihak pada korban. Pentingnya integrasi data kekerasan perempuan ini ditekankan sebagai fondasi perjuangan hak-hak perempuan.
Sinergi data ini melibatkan Komnas Perempuan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), dan Forum Pengada Layanan (FPL). Tujuannya adalah meminimalisir duplikasi dan meningkatkan validitas data yang terkumpul dari berbagai sumber. Pemadanan data menjadi kunci utama dalam upaya ini.
Penekanan ini disampaikan oleh Ketua Komnas Perempuan, Maria Ulfah Ansor, dalam acara "Diseminasi Laporan Sinergi Data Kekerasan terhadap Perempuan" di Jakarta. Ia mengajak semua pihak untuk membangun ekosistem yang mendukung korban, memperkuat layanan, dan menegakkan hukum yang adil.
Pentingnya Akurasi Data untuk Kebijakan Berbasis Realitas
Ketua Komnas Perempuan, Maria Ulfah Ansor, menegaskan bahwa pemadanan data bersama Kementerian PPPA dan FPL merupakan langkah strategis. Ini penting agar kebijakan yang lahir benar-benar berbasis pada realitas yang komprehensif dan tidak parsial. Akurasi data kekerasan perempuan menjadi tolok ukur keberhasilan.
Maria Ulfah Ansor juga mengajak semua pihak untuk terus melawan budaya yang menormalisasi kekerasan. Memperkuat layanan bagi korban dan menegakkan hukum yang adil adalah bagian integral dari upaya ini. Data yang akurat akan menjadi panduan dalam setiap langkah perjuangan.
Ia menekankan bahwa data bukan sekadar laporan tahunan, melainkan "bahan bakar perjuangan". Tujuannya adalah memastikan setiap perempuan dapat hidup tanpa kekerasan, tanpa ketakutan, dan dengan penuh martabat. Integrasi data kekerasan perempuan mendukung visi ini.
Sinergi Tiga Sistem Kunci dalam Pendokumentasian
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, mengapresiasi Komnas Perempuan atas pengembangan Sintas Puan. Sintas Puan adalah sistem yang mendokumentasikan kekerasan terhadap perempuan secara lebih mendalam. Ini menunjukkan komitmen terhadap integrasi data kekerasan perempuan.
Selain Sintas Puan, Forum Pengada Layanan (FPL) juga menghadirkan Titian Perempuan. Titian Perempuan berfungsi sebagai wadah pendokumentasian kasus kekerasan dari lapangan, melengkapi data yang ada. Sistem ini menjadi jembatan antara realitas di lapangan dan data terpusat.
Kementerian PPPA sendiri telah memiliki Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA). Simfoni PPA merupakan sistem basis data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang menjadi rujukan nasional. Interoperabilitas data antar ketiga sistem ini menjadi sangat penting.
Menurut Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi, Simfoni PPA, Sintas Puan, dan Titian Perempuan dapat saling bertukar serta memanfaatkan data dan informasi. Hal ini memungkinkan masing-masing sistem untuk saling melengkapi dan memperkuat. Sinergi ini krusial untuk menghasilkan gambaran utuh tentang kasus kekerasan perempuan.